Di Hadapan Jokowi, Paus Ingatkan Bahaya Kekuasaan yang Memaksakan Keseragaman

Muhamad Fajar Riyandanu
4 September 2024, 14:29
Paus
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/sgd/rwa.
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus (kiri) yang didampingi Staf Dikasteri untuk Dialog Antar-Agama Takhta Suci Vatikan Romo Markus Solo Kewuta di veranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Button AI Summarize

Paus Fransiskus mengingatkan risiko konflik yang mungkin timbul karena minimnya sikap saling menghormati dan intoleran untuk memaksakan kepentingan pribadi. Hal tersebut disampaikan Paus dalam pidato saat kunjungan kenegaraan di panggung podium Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (4/9).

Pimpinan Umat Katolik Dunia  kelahiran Buenos Aires, Argentina berkesempatan memberi ceramah kenegaraan di dalam aula Istana. Dia menduduki kursi khusus warna putih, bersebelahan dengan kursi serupa yang diduduki Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kehadiran keduanya di atas podium menjadi pusat perhatian dari para hadirin yang menduduki kursi di bawahnya. Sejumlah pejabat yang hadir dalam momen tersebut di antaranya Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua DPR Puan Maharani hingga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto

"Kadang-kadang, ketegangan dengan unsur kekerasan timbul di dalam negara karena mereka yang berkuasa ingin menyeragamkan segala sesuatu dengan memaksakan visi mereka bahkan dalam hal-hal yang seharusnya diserahkan kepada otonomi individu atau kelompok yang berkaitan," kata Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus juga menyoroti adanya situasi terkait implementasi beragam kebijakan yang tampaknya baik, namun di sisi lain kurang komitmen untuk menerapkan rinsip keadilan sosial secara berkelanjutan. Menurut paus, peristiwa tersebut dapat menyebabkan banyak orang terpinggirkan sehingga mereka hidup tanpa akses yang memadai untuk menjalani kehidupan yang bermartabat.

"Akibatnya, sebagian besar umat manusia terpinggirkan, tanpa sarana untuk menjalani hidup yang bermartabat dan tanpa perlindungan dari ketimpangan sosial yang serius dan bertumbuh, yang memicu konflik-konflik yang parah," ujar Paus Fransiskus.

Presiden Jokowi dan Paus Fransiskus sempat bertukar pandangan mengenai konsep Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan negara Indonesia. Jokowi mengatakan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia memiliki pesan kuat tentang arti merayakan perbedaan. 

Kepada Fransiskus, Jokowi menguraikan Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari 714 suku bangsa dan etnis. Jokowi menjelaskan Indonesia diisi oleh masyarakat yang berbeda budaya, agama dan suku bangsa.

“Kami terus berupaya menjaga harmoni di tengah kebhinekaan yang kami miliki," kata Jokowi saat menyampaikan pidato penyambutan Paus Fransiskus.

Jokowi menekankan bahwa Indonesia memandang perbedaan sebagai sebuah anugerah. Ia menyebut dengan toleransi sebagai faktor penting yang menyuburkan persatuan dan perdamaian sebagai sebuah bangsa.

Menurut Jokowi, semboyan bhinneka tunggal ika merupakan mosaik yang menjadi pedoman masyarakatnya hidup rukun meskipun punya banyak perbedaan. "Semangat perdamaian dan toleransi inilah yang ingin Indonesia bersama Vatikan sebarkan apalagi di tengah dunia yang semakin bergejolak," ujar Jokowi.

Usai dari Istana Negara, Paus Fransiskus dijadwalkan mengisi acara di Gereja Katedral yang bekerja sama dengan Masjid Istiqlal pada Kamis, 5 September. Petang harinya, Fransiskus melanjutkan agenda dengan memimpin Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta mulai pukul 17.00 WIB.

Indonesia  menjadi negara pertama yang dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian kunjungannya pada September 2024. Setelah Indonesia, Sri Paus akan berkunjung ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura hingga berakhir pada 13 September 2024.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...