Harga Susu Ikan Lebih Mahal dari Susu Sapi Segar, Sasar Warga Intoleran Laktosa

Andi M. Arief
19 September 2024, 06:36
Susu Ikan
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki (dua kanan) bersama Bupati Indramayu Nina Agustina (kanan) melihat produk susu ikan di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

CEO Berikan Teknologi Yogi Aribawa Krisna menjelaskan saingan susu ikan saat ini adalah susu sapi tanpa laktosa. Susu ikan dan susu sapi tanpa laktosa menggunakan teknologi yang sama, yakni hidrolisis.

"Kata kuncinya, susu ikan ditujukan untuk penderita intoleransi laktosa. Kalau dibandingkan dengan susu sapi tanpa laktosa, jelas susu ikan lebih murah," kata Yogi di pabrik produksi Hidrolisat Protein Ikan, Rabu (18/9).

Kepala Pengembangan dan Penelitian Berikan Teknologi Iwa Sudarmawan menyampaikan saat ini susu ikan besutan Berikan atau Surikan dilego Rp 108.000 per dus dengan berat bersih 350 gram. Walau demikian, harga produk tersebut kini dijual peritel di lokapasar senilai Rp 129.000 per dus.

Sementara itu, harga susu sapi non laktosa kini dijual sekitar Rp 170.000 per dus ukuran 400 gram. Dengan begitu harga susu ikan kini lebih murah sekitar 15% dari susu sapi non laktosa.Walau demikian, harga susu ikan jauh lebih tinggi dari harga susu sapi segar. 

Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia menyampaikan harga susu sapi segar yang diterima peternak kini senilai Rp 7.000 per liter. Peternak berargumen harga susu sapi segar yang seharusnya diterima adalah Rp 9.000 per liter. Dengan hitungan ini  maka harga susu sapi segar tetap lebih murah hingga lebih dari tujuh kali lipat lantaran harga susu ikan per liter kini lebih dari Rp 75.000 per liter.

Iwa menyampaikan harga tersebut dapat dipangkas lebih sekitar 50% dengan peningkatan kapasitas produksi. Menurutnya, tingginya harga susu ikan saat ini disebabkan oleh biaya tenaga kerja.

"Biaya produksi tetap dan biaya tenaga kerja langsung saat ini masih tinggi. Biaya tenaga kerja orang pasti lebih tinggi jika dibandingkan menggunakan mesin," kata Iwa di Pabrik Surikan Bekasi.

Iwa meramalkan mekanisasi produksi Surikan dapat menekan harga menjadi sekitar Rp 37.941 per liter. Walau demikian, angka tersebut tetap lebih tinggi lebih dari empat kali lipat dibandingkan harga susu sapi segar.

Alternatif Program Makan Bergizi Gratis 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia Sis Apik Wijayanto mengaku mulai mengkaji pengadaan susu dari sumber alternatif untuk program Minum Susu Gratis tahun depan. Salah satu sumber yang sedang dikaji adalah susu ikan.

Sis Apik mengatakan susu alternatif akan mengisi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi peternak sapi perah. Sementara itu ID Food belum mengkaji produksi susu dari sumber nabati.

Sis Apik mengaku berencana mengisi defisit kebutuhan sapi nasional dari impor jika kajian susu alternatif belum rampung. Volume susu yang dibutuhkan dalam program Minum Susu Gratis cukup banyak.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendata total siswa pada semester ganjil 2023/2024 mencapai 53,14 juta orang. Jika setiap siswa mengkonsumsi 200 mililiter setiap hari, volume susu segar untuk program Minum Susu Gratis mencapai 2,8 juta ton.

Badan Pusat Statistik mendata produksi susu segar mencapai 968.980 ton pada 2020. Pada tahun yang sama, total kebutuhan susu segar nasional sejumlah 4,4 juta ton.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...