Gunung Semeru Erupsi Dua Kali, Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Radius 3 Km

Tia Dwitiani Komalasari
30 September 2024, 09:21
Gunung Semeru erupsi terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang, Sabtu (27/7/2024) pagi.
ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Semeru erupsi terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang, Sabtu (27/7/2024) pagi.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Gunung Semeru, yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), mengalami erupsi yang terekam di seismograf dengan amplitudo 22 mm dan durasi waktu selama 137 detik pada pukul 06.50 WIB Senin pagi (30/9).

Ia mengatakan tinggi kolom letusan erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak atau 4.076 mdpl. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat.

"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik,"  kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Lumajang, Senin (30/9).

Berdasarkan catatan petugas, Gunung Semeru sempat erupsi pada Senin pukul 01.00 WIB, namun visual letusan tidak teramati.

Gunung Semeru masih berstatus Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Selain itu, kata dia, masyarakat perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Masyarakat juga harus mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.



Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...