Serba-Serbi Jokowi Usai Pensiun dari Presiden: Pulang ke Solo, Urus Lingkungan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi giat memanfaatkan sisa hari masa jabatannya sebagai presiden yang akan segera berakhir pada 20 Oktober mendatang. Di penghujung hari masa jabatan, Jokowi masih menyempatkan diri untuk meresmikan pembangunan proyek hingga menemui warga di sejumlah pasar di daerah.
Di sisi lain, Jokowi kerap mengaku akan menepi dari pentas politik nasional setelah ia tak lagi menjadi presiden. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini acap kali menyebut dirinya akan kembali ke Solo setelah purna tugas.
Jokowi berulang kali mengatakan dirinya akan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa setelah pensiun dari jabatan presiden. Dia juga mengaku punya minat untuk aktif di dalam komunitas lingkungan.
Dari cuplikan pernyataan yang pernah terucap olehnya, berikut rangkuman serba-serbi Jokowi setelah pensiun dari posisi presiden.
Tinggal di Solo
Lebih dari satu kali Jokowi mengatakan bakal kembali ke Solo seusai 20 Oktober. Tercatat dia pernah menyampaikan hal tersebut setelah memimpin upacara hari ulang tahun TNI di Monas, Jakarta pada 5 Oktober 2023.
Saat itu, dia menjawab pertanyaan wartawan ihwal isu dirinya yang diusulkan menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jokowi mengatakan tidak ingin menjadi pimpinan PDIP karena lebih memilih pulang kampung usai tak jadi presiden. "Saya pensiun mau pulang ke Solo," kata Jokowi.
Jokowi mengulangi pernyataan itu saat menanggapi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.
Budi Arie menyebut Jokowi layak untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sembari tertawa ringan, Jokowi mengatakan dirinya akan berada ke Solo saat prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Saya mau pulang ke Solo tanggal 20 nanti," kata Jokowi seusai memberikan arahan kepada jajaran TNI-Polri di Istana Negara IKN Nusantara, Kalimantan Timur pada Kamis (12/9).
Teranyar, Jokowi menyampaikan rencana untuk segera pulang ke Solo setelah seremonial pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang.
"Tanggal 20 Oktober sore, saya pulang ke Solo," kata Jokowi seusai menyampaikan sambutan agenda BNI Investor Daily Summit di Jakarta Convention Center pada Selasa (8/10).
Punya Rumah Baru
Jokowi juga akan menempati rumah barunya di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Rumah pemberian negara itu saat ini masih dalam proses pembangunan dan belum siap huni.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan pembangunan rumah tersebut tertunda. Ini karena Jokowi tak ingin terburu-buru membangun hunian barunya itu meski telah ditawari Kementerian Sekretariat Negara.
"Beliau (bilang) 'enggak, enggak'. Itu akhirnya sekarang belum jadi itu. Jadi mulainya tertunda, terlambat karena keinginan beliau," kata Pratikno di Jakarta, Selasa (8/10).
Aktif di Komunitas Lingkungan
Jokowi juga pernah menyampaikan dirinya tertarik untuk ikut dalam aktivitas lingkungan. Dia menyampaikan hal tersebut saat menjalani wawancana khusus dengan Pemimpin Redaksi The Economist, Zanny Minton Beddoes pada 12 November 2022 lalu.
Saat itu, Zanny menanyakan apa kegiatan Jokowi setelah purna tugas dari presiden. Sebelum menjawab pertanyaan itu, Jokowi menarik nafas panjang dan menjawab: "Saya akan kembali ke kota saya, Solo. Sebagai rakyat biasa. Saya akan aktif di bidang lingkungan hidup," kata Jokowi.
Dalam beberapa forum internasional, Jokowi juga kerap menyampanyekan pandangan alternatif terkait ekonomi hijau dan dampak perubahan iklim. Mantan Wali Kota Solo ini pernah menyebut mayoritas kebijakan soal perubahan iklim saat ini cenderung menggunakan pendekatan ekonomi yang hanya berfokus pada profit.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta Convention Center pada Kamis (5/9). Jokowi turut menyoroti praktik ekonomi hijau yang lebih dari sekadar upaya untuk menjaga lingkungan.
Menurutnya, praktik ekonomi hijau dapat meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan kesejahteraan ekonomi masyarakat jangka panjang. Ia menyebut, upaya untuk menyelesaikan persoalan iklim membutuhkan pendekatan yang kolaboratif antara negara maju dan negara berkembang.
"Saya tekankan permasalahan perubahan iklim ini tidak akan pernah bisa terselesaikan selama dunia menggunakan pendekatan ekonomi," kata Jokowi.