Profil Satryo S. Brodjonegoro, Akademisi di Jajaran Calon Menteri Prabowo
Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan salah satu dari beberapa tokoh yang menghadap Presiden Terpilih Prabowo Subianto ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta pada Senin (14/10).
Nama Satryo Soemantri Brodjonegoro santer terdengar di kalangan akademisi, sebab sebelumnya ia merupakan Ketua sekaligus Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) periode 2018-2023.
Satryo yang lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956, meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari UC Berkeley, Amerika Serikat pada 1984.
Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro hingga saat ini aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang. Adapun Satryo merupakan staf pengajar Departemen Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB) sejak 1980.
Dalam karirnya di ITB, Prof Satryo pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Teknik Mesin (1992–1995), dan Wakil Dekan Bidang Akademik (1995–1998).
Dilansir dari AIPI, selama karirnya di dunia penelitian dan pengajar, ia telah menerbitkan berbagai karya tulis ilmiah hingga lebih dari 99 publikasi. Bidang penelitiannya meliputi tribologi, mekanika fraktur, analisis elemen hingga, desain mekanik, serta pengembangan dan kebijakan pendidikan tinggi.
Kemudian pada tahun 1999–2007, Prof Satryo menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Dia dikenal karena prestasinya dalam mengubah pendidikan tinggi di Indonesia, di mana beberapa institusi pendidikan tinggi diubah menjadi badan hukum milik negara.
Prof Satryo juga pernah bergabung dengan tim Japan International Cooperation Agency atau yang lebih dikenal dengan nama JICA, dalam perencanaan gedung fakultas teknik Universitas Hasanudin di Gowa.