Banggar DPR Yakin Prabowo Bisa Kejar Ekonomi Tumbuh hingga 8%, Apa Alasannya?

Ade Rosman
25 Oktober 2024, 15:41
DPR
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa (kedua kiri), Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kedua kanan) dan Thomas A. M. Djiwandono (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sukamta optimistis kebijakan Prabowonomics yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Prabowonomics berfokus pada pembangunan ekonomi yang berbasis pada kedaulatan pangan, energi, dan peningkatan daya saing industri nasional. 

Selain menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%, kebijakan ini membidik penghapusan kemiskinan absolut dengan fokus pada investasi, ekspor, serta pengembangan sektor-sektor strategis seperti pertanian, manufaktur, dan teknologi. Sukamta optimistis kebijakan yang diterapkan Prabowo bisa mencapai target ekonomi yang diharapkan.

"Kami melihat Prabowonomics sebagai kebijakan yang berani dan visioner. Ini adalah langkah yang tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," kata Sukamta, dalam keterangannya, dikutip Jumat (25/10).

Sukamta mengatakan, kebijakan ekonomi Prabowo akan memperkuat sektor-sektor kunci sehingga meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Prabowonomics merupakan pendekatan kebijakan ekonomi diusung oleh Prabowo. 

Sejak masa kampanye, Ketua Umum Partai Gerindra itu menekankan pada kemandirian nasional dan perlunya memperkuat sektor-sektor strategis domestik. "Kebijakan ini menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera," kata Sukamta.

Sukamta berpandangan, terdapat sejumlah aspek kuat dari Prabowonomics yang dinilai mampu memperkuat masa depan ekonomi Indonesia. Menurutnya, salah satunya yaitu kuatnya kolaborasi pemerintah dan swasta sebagai langkah strategis yang memungkinkan berbagai sektor berkembang lebih cepat. 

"Kolaborasi ini tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga memperkuat ekosistem bisnis di seluruh Indonesia, dari kota besar hingga pelosok desa," kata dia.

Kemudian, aspek kedua didorongnya peningkatan investasi, terutama dari sektor swasta dan investor asing sebagai gambaran pemerintah menciptakan iklim usaha yang kondusif. "Dengan program yang terstruktur, seperti penciptaan lapangan kerja, bantuan sosial, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), saya semakin optimis pemerintah dapat mencapai target,” kata Sukamta.

Reporter: Ade Rosman

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...