Ahli Kesehatan Usul Jakarta Punya Rumah Sakit Tanpa Dinding

Desy Setyowati
26 Oktober 2024, 15:39
rumah sakit tanpa dinding, Pilkada Jakarta,
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Petugas medis mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap merawat pasien Covid-19 yang menunggu di pelataran untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu, (23/6/2021).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018 - 2020 Tjandra Yoga Aditama mengusulkan Jakarta memiliki rumah sakit dengan konsep tanpa dinding sebagai upaya mewujudkan kota sehat.

"Konsep dari rumah sakit tanpa dinding atau hospital without wall di Jakarta tidak hanya untuk kesehatan pasien, tetapi juga berperan dalam kesehatan wilayah sekitar," kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (26/10).

Rumah sakit tanpa dinding dinilai mendorong kesehatan lingkungan, yang memiliki andil besar bagi masyarakat. Namun ia tidak memerinci konsep yang dimaksud.

Sementara itu,  Ganjar Pranowo - Taj Yasin pernah menggagas program rumah sakit tanpa dinding saat menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018 – 2023. Rumah sakit tanpa dinding yang dimaksud merupakan arti kiasan.

Maksud dari program rumah sakit tanpa dinding yakni tidak ada sekat antara rumah sakit dengan masyarakat. Selain itu, melakukan upaya kesehatan yang bersifat promotif preventif alias mencegah masyarakat sakit.

Tjandra Yoga Aditama berharap program rumah sakit tanpa dinding menjadi perhatian pemerintah, termasuk calon kepala daerah dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta atau Pilkada Jakarta 2024. Terlebih lagi, kesehatan menjadi salah satu subtema yang diangkat dalam debat kedua pada Minggu (27/10).

Menurut Tjandra, Jakarta sebagai kota besar atau mega city idealnya dapat menjadi pusat terwujudnya kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan yang baik. Kota termasuk Jakarta merupakan meta-sistem, sementara kesehatan warga kota dipengaruhi oleh interaksi multipel (multiple interactions) dan umpan balik multidireksional (multidirectional feedback).

Oleh karena itu, Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan atau P2PL Kemenkes berharap Jakarta menilai perlu berbagai aksi (multiple actions) oleh berbagai aktor (multiple actors) di berbagai tingkatan (every level) guna menjaga kesehatan masyarakat di kota.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...