Perhumas Hasilkan Delapan Rekomendasi Strategis dari Acara WPRF 2024 di Bali

Mela Syaharani
21 November 2024, 17:24
WPRF 2024, Perhumas
Katadata
Ketua Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Boy Kelana Soebroto dalam pembukaan World Public Relations Forum (WPRF) 2024 di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/11). Foto: Nur Hana Putri Nabila/Katadata
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) menghasilkan delapan rekomendasi strategis dari acara World Public Relation Forum atau WPRF 2024 di Nusa Dua, Bali. Rekomendasi ini diambil dari berbagai perspektif pembicara yang hadir dalam acara tersebut. 

“Kami menyimpulkan tiga poin utama, yaitu narasi dan cerita untuk membangun persepsi kuat, reputasi yang kuat untuk keberlanjutan dan kepemimpinan yang bertanggung jawab, teknologi digital untuk memperluas pengaruh dan dampak,” kata Wakil Ketua Umum Perhumas Bidang Pelatihan Kehumasan Nurlaela Arief dalam acara WPRF 2024, Kamis (21/11).

Tiga poin itu lalu dijabarkan dalam delapan rekomendasi, yaitu:

  1. Penguatan kompetensi humas, dengan meningkatkan kemampuan praktisi humas dalam merancang dan mengimplementasikan strategi komunikasi yang efektif, adaptif, dan responsif terhadap perubahan global.
  2. Meningkatkan etika dan integritas, menjunjung tinggi standar etika dalam setiap kegiatan kehumasan untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata publik global.
  3. Pengembangan soft power Indonesia, dengan memanfaatkan kekayaan budaya, pariwisata, dan produk kreatif sebagai alat diplomasi untuk meningkatkan citra dan pengaruh positif di tingkat internasional.
  4. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, dengan menyelenggarakan program bagi para praktisi kehumasan agar selalu mengikuti perkembangan terkini di bidang komunikasi dan kehumasan.
  5. Memperkuat nation branding dengan merancang kampanye yang konsisten dan strategis untuk memperkuat identitas nasional dan meningkatkan daya saing Indonesia di mata dunia.
  6. Adaptasi terhadap isu-isu global dengan menyiapkan respon komunikasi yang proaktif terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, kesehatan, dan teknologi untuk menunjukkan peran aktif Indonesia di dunia internasional.
  7. Kolaborasi lintas sektor dengan mendorong kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan komunitas untuk membangun narasi positif tentang Indonesia di kancah internasional. 
  8. Pemanfaatan data teknologi dengan engintegrasikan teknologi digital dan analisis data dalam praktik kehumasan untuk memahami tren, mengukur efektivitas komunikasi, dan menyesuaikan strategi secara real time. Hal ini dilakukan berlandaskan prinsip-prinsip etika, transparansi, dan akuntabilitas dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kepercayaan dan tanggung jawab sosial. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...