Imam-Ririn Tertinggal, Dominasi PKS hampir 2 Dekade di Depok Berpotensi Tergeser
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berpeluang mengakhiri kekuasannya hampir dua dekade di Kota Depok. Hal ini setelah calon mereka dalam Pemilihan Kepala Daerah Depok masih dalam posisi tertinggal.
Dari hasil penghitungan sementara yang dirilis Indikator Politik Indonesia, hingga Rabu (27/11), pasangan Supian Suri-Chandra Rahmansyah mengungguli Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq yang diusung PKS.
Dengan data yang masuk sebesar 83,5% pada per Rabu pukul 18.00 WIB, Supian-Chandra mendapatkan 52,91% suara. Sedangkan Imam-Ririn memperoleh 47% suara.
Hitung cepat yang dirilis Voxpol Center juga menunjukkan Supian-Chandra mendapatkan 53,1% suara. Angka ini mengungguli Imam-Ririn dengan perolehan 46,6% suara.
Meski demikian, PKS percaya diri Imam-Ririn tetap bisa memenangkan Pilkada Depok. Ketua Tim Pemenangan pasangan ini, Hermanto mengatakan angka penghitungan yang dilakukan pihaknya berbeda.
"Suara paslon 01 berada di angka 51,5%. Meski keunggulan tipis, kami optimistis bisa mempertahankannya," kata Hermanto dalam keterangannya di Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11) dikutip dari Antara.
Pasangan Imam-Ririn diusung oleh PKS dan Partai Golkar. Mereka juga didukung oleh Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Adapun, Supian-Chandra diusung koalisi besar beranggotakan Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasdem, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
PKS pertama kali bercokol di Depok pada 2006. Saat itu, kader PKS, Nur Mahmudi Ismail yang berpasangan dengan Yuyun Wirasaputra mengalahkan tiga paslon lainnya.
Tahun 2015, Mohammad Idris yang merupakan wakil dari Nur Mahmudi pada 2010-2015 terpilih menjadi Wali Kota Depok. Jabatan ini diemban Idris pada 2016 hingga 2024.