Setyo Budiyanto Nyatakan Komitmen Lanjutkan Tradisi OTT Saat Resmi Pimpin KPK
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terpilih Setyo Budiyanto mendorong tetap dilaksanakannya operasi tangkap tangan (OTT). Ia mengatakan, komitmen itu telah disampaikan saat fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat beberapa waktu lalu.
"Ya, sebagaimana apa yang saya sampaikan pada saat fit proper, OTT tetap lanjut," kata Setyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12).
Setyo meyakini, pimpinan lainnya pun sepakat akan melanjutkan OTT. Ia mengakui meski sebelumnya terdapat pernyataan dari pimpinan KPK lainnya, Johanis Tanak, akan menghapus OTT, namun hal itu bukan merupakan sikap lembaga.
Setyo menilai OTT merupakan pintu untuk masuk dalam proses pengungkapan kasus yang lebih besar. "Dalam pengalaman saya selama saya bertugas di KPK, yaitu kegiatan itu (OTT) merupakan pintu masuk untuk bisa mengungkap kasus yang lebih besar," kata dia.
Kendati demikian, ia mengaku perlu membicarakannya dengan empat pimpinan baru lembaga antirasuah. Adapun, pada hari ini DPR menetapkan pimpinan dan Dewan Pengawas KPK dalam rapat paripurna. Masing-masing lima nama terpilih pimpinan dan Dewas sebelumnya melalui tahapan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test oleh Komisi III DPR RI.
Nantinya, setelah ditetapkan di Rapat Paripurna DPR akan menyerahkan nama-nama terpilih untuk dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto. Selanjutnya para pimpinan KPK akan mengebut upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air.
Sebelumnya, Komisi III DPR menetapkan lima nama yang akan menjadi pimpinan KPK periode 2024-2029. Lima nama terpilih melalui pemilihan suara langsung atau voting yang berlangsung Kamis (21/11).
Mekanisme voting ditetapkan DPR dalam rapat pleno usai menuntaskan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test terhadap 10 calon pimpinan yang diajukan panitia seleksi. Uji kepatutan calon pimpinan KPK dilakukan pada Senin (18/11) dan Selasa (19/11).
Berdasarkan pantauan dari pemilihan suara langsung atau voting di ruang rapat kerja Komisi III, Komjen Setyo Budianto terpilih sebagai ketua. Setyo merupakan seorang perwira tinggi bintang tiga di lingkungan kepolisian RI, Saat mengikuti seleksi capim KPK ia menjabat sebagai inspektur Jenderal Kementerian Pertanian.
Dalam pemilihan di Komisi III DPR yang berlangsung Kamis (21/11), setiap anggota Komisi memberikan suara untuk dua hal yaitu calon pimpinan dan calon ketua. Berdasarkan hasil voting, Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Setyo Budianto terpilih sebagai ketua dengan 47 suara.
Selanjutnya untuk posisi pimpinan Setyo mengantongi 45 suara. Adapun empat nama calon lainnya yang mengantongi suara terbanyak adalah Fitroh Rohcahyanto dan Johanis Tanak yang masing-masing mendapatkan 48 Suara.
Dua calon lainnya yang mendapat suara terbanyak adalah Ibnu Basuki Widodo dan Agus Joko Pramono. Ibnu mengantongi 32 suara dan Agus mengantongi 38 suara.
Kemudian, untuk lima anggota Dewas KPK yang terpilih adalah Benny Jozua Mamoto yang mendapat perolehan 46 suara, kemudian Chisca Mirawati dengan 46 suara, Gusrizal 40 suara, Sumpeno 40 suara, dan Wisnu Baroto 43 suara.