Istana Hormati Miftah Maulana Mundur dari Utusan Presiden Usai 46 Hari Menjabat
Istana Kepresidenan menghormati keputusan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah yang menyatakan mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Jabatan itu ia emban selama 46 hari setelah dilantik pada 22 Oktober 2024.
“Yang bisa kami sampaikan saat ini adalah bahwa kami menghormati keputusan beliau,” kata Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, lewat keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (6/12).
Hasan mengatakan belum mengetahui ihwal sosok pengganti Gus Miftah untuk mengisi posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Menurut Hasan, penentuan posisi utusan khusus merupakan kewenangan penuh Presiden Prabowo Subianto.
“Saya belum punya informasi soal itu. Itu hak prerogratif presiden,” ujarnya.
Sebelumnya, Gus Miftah menyatakan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Miftah mundur usai polemik yang disebabkan ucapannya yang menghina seorang pedagang es teh di suatu acara yang dihadirinya.
Pengunduran diri itu disampaikan Miftah di Ponpes Ora Aji miliknya di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (6/12). Ia menyampaikannya sembari menangis dan terbata-bata.
Dalam konferensi pers itu, Miftah beberapa kali terlihat menyeka air mata. Dalam pernyataannya, Miftah mengaku mundur bukan karena desakan dari siapapun.
"Keputusan ini saya ambil karena saya cinta, hormat, dan tanggung jawab saya sangat mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto," kata Miftah.
Sebelumnya, Miftah dikecam lantaran menghina penjual es teh di suatu pengajian yang dihadirinya di Magelang, Jawa Tengah. Potongan video Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh itu beredar di media sosial dan viral.
"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak enggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), g***k. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata Miftah pada penjual es teh tersebut.
Atas hal itu, Miftah mengakui mendapat teguran dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya atas perbuatannya itu. "Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," kata Miftah.
Miftah membuat sebuah video Miftah yang menyatakan telah meminta maaf secara langsung kepada penjual es teh yang dihinanya. Ia menyatakan ucapannya itu sebagai candaan. "Oleh karena itu, atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto pun telah menegur Miftah akibat tindakannya itu. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menyampaikan Miftah telah menyampaikan permohonan maaf kepada Sonhaji secara langsung dengan mengunjungi kediamannya di Desa Banyusari, Kecamatan Grabak, Kabupaten Magelang.