Top News: Rencana IPO Vidio dan Djarum Bakal Akuisisi Bakmi GM

Aryo Widhy Wicaksono
11 Desember 2024, 05:49
Ilustrasi logo Vidio
Vidio.com
Ilustrasi logo Vidio
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Rencana IPO PT Vidio Dot Com (Vidio) diperkirakan dapat meningkatkan valuasi PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Pendapatan bersih SCMA tumbuh menjadi Rp 1,8 triliun di tiga kuartal pertama 2024, dengan pendapatan Vidio mencatatkan pertumbuhan 83,6% year-on-year menjadi Rp 369 miliar, sementara pendapatan segmen televisi menurun 9,4%.

Valuasi Vidio mencapai USD 945 juta atau sekitar Rp 14,96 triliun, melampaui kapitalisasi pasar SCMA yang berada pada Rp 10,2 triliun. Angka ini melampaui kapitalisasi pasar SCMA yang berada di level Rp 10,2 triliun.

Rencana IPO Vidio menjadi salah satu artikel Top News Katadata.co.id. Selain itu, ketahui juga bagaimana ledakan terjadi di kawasan Blok M, serta gurita bisnis Djarum yang berencana mengakuisisi Bakmi GM.

1. Bocoran IPO Vidio, Valuasi Disebut Salip SCMA

Rencana initial public offering (IPO) PT Vidio Dot Com (Vidio) diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi PT Surya Citra Media Tbk (SCMA). Langkah strategis itu diyakini mampu secara signifikan mendorong peningkatan valuasi induk usaha layanan streaming over-the-top tersebut.

Mengutip hasil riset Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli, SCMA mencatatkan kinerja keuangan positif pada kuartal ketiga 2024 (3Q24) dan sembilan bulan pertama 2024 (9M24).

Pendapatan bersih perusahaan pada tiga kuartal 2024 tercatat tumbuh menjadi Rp 1,8 triliun, meningkat 15,5% secara kuartalan dan 3,2% secara tahunan. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh performa digital, dengan pendapatan Vidio mencapai Rp 369 miliar, melonjak 83,6% dibandingkan dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, pendapatan dari segmen televisi tercatat sebesar Rp1,2 triliun, mengalami penurunan 9,4% secara tahunan.

Christopher Rusli menjelaskan, valuasi platform streaming Vidio, yang menjadi salah satu unit bisnis SCMA, kini mencapai USD 945 juta atau setara Rp 14,96 triliun.

Angka itu melampaui kapitalisasi pasar SCMA yang berada di level Rp 10,2 triliun. Dengan kepemilikan 79,37% atas Vidio, porsi nilai Vidio yang dimiliki SCMA diperkirakan sekitar Rp 11,9 triliun masih lebih tinggi dibandingkan kapitalisasi pasar SCMA saat ini.

Baca selengkapnya IPO Vidio di sini

2. Ledakan Terjadi di Spa Winners Blok M, Tim Gegana Turun Tangan

Sebuah ledakan besar terjadi di Jalan Lamandau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). Ledakan di sebuah spa bernama Winners tersebut diduga terjadi karena kebocoran gas.

Ledakan tersebut membuat pasukan penjinak bom Gegana dari kepolisian turun tangan. Terlihat, sejumlah personel Gegana berseragam hitam berjaga di area ledakan.

"Kemungkinan karena gas tanam," kata seorang petugas pemadam kebakaran kepada Katadata.co.id di lokasi ledakan, Selasa (10/12).

Ledakan juga mengakibatkan sebuah gedung di Jalan Bulungan, belakang spa tersebut rusak. Terlihat, pecahan kaca berserakan dan asap putih keluar dari dalam gedung.

Ledakan terasa pada pukul 15.50 WIB dan terdengar keras di sekitar Blok M. Bahkan, dentuman terasa kencang hingga Blok M Plaza dan mengagetkan para pengunjung.

Baca selengkapnya mengenai ledakan di Blok M.

3. Ketentuan Medical Check Up Gratis Saat Ulang Tahun Pakai BPJS Berlaku Mulai 2025

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan program pemeriksaan kesehatan gratis yang dapat diakses saat ulang tahun mulai 2025. Program ini berjalan paralel dengan skrining BPJS Kesehatan yang mencakup 14 jenis penyakit.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menjelaskan skrining ulang tahun hanya dilakukan sekali setahun, tepat saat peserta berulang tahun. Program ini berlaku untuk semua peserta BPJS, baik penerima bantuan iuran (PBI) maupun non-PBI.

Pemeriksaan gratis ini menggunakan anggaran pemerintah melalui APBN dan APBD, sehingga tidak termasuk dalam skema BPJS Kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kesehatan.

Baca selengkapnya mengenai ketentuan medical check up gratis di sini.

4. Hasil Pilkada 37 Provinsi, PDIP Hanya Menang di 5 Daerah Lawan Pendukung Prabowo

Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus merampungkan rekapitulasi hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di 37 provinsi. Dari hasil rekapitulasi suara partai pendukung Prabowo Subianto mendominasi kemenangan di lebih dari 20 provinsi.

Merujuk data yang dirilis JagaSuara2024.org sebanyak 23 provinsi sudah mengantongi 100% data hasil pilkada. Sebanyak 8 provinsi lainnya sudah mengantongi lebih dari 98% data suara. Dari 6 provinsi di Pulau Irian, baru KPU Provinsi Papua yang mengantongi data lebih dari 90% suara sah di Pilkada.

JagaSuara adalah gerakan partisipasi publik untuk bergotong royong memantau proses penghitungan suara pada Pemilu 2024. Data yang diolah berasal dari unggahan foto dan data perolehan suara dari setiap TPS menggunakan aplikasi mobile dan web dan juga bersumber dari data KPU.

Pada pilkada 2024, Katadata.co.id mencatat terdapat empat pola kemenangan. Kelompok pertama yaitu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang menang berasal dari calon yang diusung Gerindra bersama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

Baca selengkapnya mengenai hasil Pilkada di sini.

5. Gurita Bisnis Grup Djarum yang Baru Akuisisi Bakmie GM

Grup Djarum dikabarkan akan mengakuisisi 85% kepemilikan saham PT Griya Mie Sejati atau perusahaan induk Bakmi GM. Dilansir dari Dealstreet Asia, nilai akuisisi yang dilakukan Djarum mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 2,4 triliun.

Rencana akuisisi ini akan menambah daftar gurita bisnis Djarum grup di Indonesia. Ini bukan kali pertama bagi Grup Djarum bergerak di lini bisnis makanan dan minuman.

Perusahaan yang dikelola oleh Hartono bersaudara ini sebelumnya sudah melebarkan bisnisnya melalui dua perusahaan di sektor makanan dan minuman, yakni PT Sumber Kopi Prima yang memproduksi produk Caffino dan Kopi Gadjah, serta PT Savoria Kreasi Rasa yang merupakan produsen Yuzu.

Binis Grup Djarum berawal dari sebuah perusahaan produksi rokok yang didirikan Oei Wie Gwan. Dikutip dari salah satu jurnal di uajy.ac.id, Oei Wie membeli merek rokok Djarum berikut perizinannya pada 21 April 1951 berbentuk Pabrik Rokok Djarum (PR Djarum). PT Djarum dulu dikenal sebagai NV Moeroep milik H.M Sirodz, namanya terinspirasi dari jarum pemutar gramofon.

Baca selengkapnya mengenai gurita bisnis grup Djarum di sini.

 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...