Erick Thohir Janjikan Harga Tiket Kereta dan Kapal Tidak Naik saat Libur Nataru
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjanjikan tidak ada kenaikan harga tiket di moda transportasi kereta api, kapal laut, serta angkutan penyeberangan pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Erick mengatakan komitmen tersebut sesuai dengan pembicaraan antara dirinya dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Dari hasil pembicaraan, Erick dan Dudy akan mencari cara agar tak ada kenaikan tarif transportasi darat dan laut.
“Tidak ada kenaikan tiket kereta api, tidak ada kenaikan untuk transportasi laut seperti Pelni, dan di ASDP untuk ferry juga tidak ada kenaikan,” kata Erick dalam konferensi pers persiapan bandara libur Nataru yang dipantau secara daring melalui Youtube Kompas TV pada Jumat (20/12).
Erick mengatakan dari kapasitas 3,5 juta kursi kereta api yang disediakan pemerintah saat Nataru, 50% di antaranya telah terisi. Sementara untuk kapal yang dikelola Pelni baru terisi 11,44% atau 58 ribu kursi dari total kapasitas 508 ribu kursi.
“Mungkin yang perlu diantisipasi untuk Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Kalau Bakauheni-Merak saya rasa masih jauh dari kondisi yang dikhawatirkan,” ujarnya.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan keputusan untuk tidak menaikkan harga kereta, kapal, dan ferry merupakan upaya Kementerian Perhubungan untuk mendorong masyarakat mendapatkan opsi transportasi selama libur.
“Untuk memberikan pilihan kepada masyarakat apabila harga menjadi masalah bagi pengguna pesawat,” ucap Dudy.
Klaim Harga Tiket Pesawat Turun 10%
Erick mengatakan dirinya telah mendapatkan informasi dari Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani, Dirut Citilink Dewa Kadek Rai, dan Dirut Pelita Air Dendy Kurniawan. Ia menjelaskan dari informasi yang diterima, harga tiket telah turun.
“Saya sempat telepon dengan Dirut Garuda, Citilink, Pelita Air serta cek di area check in bahwa memang harga tiket sudah sesuai dengan arahan Presiden,” kata Erick.
Pemerintah telah menyiapkan 400 unit pesawat dengan kapasitas kursi mencapai 8 juta penumpang di 56 bandara untuk momentum Nataru. Erick mengatakan kapasitas pesawat yang ada masih cukup longgar.
“Jadi kami pastikan di Nataru ini menjaga daya beli masyarakat, sesuai arahan Bapak Presiden agar pelayanan kami kepada masyarakat bisa maksimal,” ujarnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports Faik Fahmi mengatakan perusahaan telah melakukan dua hal untuk mendukung penurunan harga tiket 10%.
“Kami menurunkan tarif pelayanan jasa penumpang pesawat udara atau PJP2U sebesar 50% dan menurunkan jasa pendaratan dan parkir pesawat atau PJP4U 50% yang dinikmati oleh maskapai selama periode Nataru,” kata Faik.