Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Korup OCCRP, KPK Ajak Publik Lapor Bila Punya Bukti
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi rilis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menempatkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam nominasi daftar tokoh terkorup 2024. Juru bicara KPK Tessa Mahardhika mengatakan, lembaga antirasuah mempersilakan siapapun untuk melapor.
"KPK mempersilakan bila ada pihak-pihak yang memiliki informasi dan bukti pendukung, tentang adanya perbuatan tindak pidana korupsi pegawai negeri atau penyelenggara negara," kata Tessa dalam keterangan tertulis seperti dikutip Jumat (3/1).
Menurut Tessa masyarakat bisa menggunakan saluran dan cara yang tepat ke aparat penegak hukum. Tessa mengatakan, laporan juga dapat dilayangkan pada aparat penegak hukum lainnya yang memiliki kewenangan menangani tindak pidana korupsi seperti Kejaksaan Agung dan kepolisian.
Adapun, Jokowi masuk ke dalam nominasi daftar tokoh paling korup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP). Selain Jokowi, lima pemimpin negara dan pengusaha pun masuk dalam daftar tersebut. Kelima tokoh lainnya yakni Presiden Suriah Bashar Al Assad, Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.
OCCRP merupakan organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia. Dari temuan yang diunggah di laman resmi occrp.org itu, Jokowi masuk daftar finalis Person of the Year 2024 dalam kategori kejahatan organisasi dan korupsi. Pemenang kategori itu adalah Presiden Suriah yang belum lama ini digulingkan, Bashar Al Assad.
"Pemerintah yang korup ini melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, menjarah sumber daya alam, dan pada akhirnya menciptakan konflik akibat ketidakstabilan yang melekat pada diri mereka," kata Penerbit OCCRP Drew Sullivan, dikutip Selasa (31/12).
Jokowi pun telah menyampaikan pendapat atas nominasi itu. Ia mempertanyakan ihwal namanya yang masuk ke dalam daftar itu.
"Ya terkorup itu terkorup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan saja," ujar Jokowi ketika ditemui awak media di kediamannya di Solo, Selasa (31/12).