Survei Muda Bicara ID: 76 % Generasi Muda Puas dengan Pemerintahan Prabowo


Survei yang diselenggarakan Muda Bicara ID menunjukkan, mayoritas generasi muda puas terhadap kepemimpinan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sejak menjabat pada 20 Oktober 2024. Survei ini melibatkan 500 responden yang berasal dari 30 Provinsi di Indonesia dengan rentan usia 17 sampai 35 tahun.
Founder Muda Bicara ID, Muhammad Iqbal Khatami mengatakan, sebanyak 76% responden survei merespons positif kepimpinan pemerintahan baru. Survei ini melibakan responden dari beragam profesi, baik pelajar, wiraswasta, ASN, dan pekerja lepas.
"Tingkat kepuasan kelompok muda terhadap pemerintahan Prabowo Gibran. Jadi, 76%, itu dalam kategori positif. Jadi, ketika kami lihat survei-survei yang lain juga angkanya hampir mirip," ujar Iqbal dalam peluncuran hasil survei virtual, Sabtu (24/1).
Iqbal memerinci, terdapat 33% responden merespon sangat puas, 32% puas, dan 11% cukup puas. Sedangkan 24 % merespons negatif pemerintahan Prabowo, yang terdiri dari 13% tidak puas dan 11% sangat tidak puas.
Menurut Iqbal, 24 % responden yang tidak puas tersebut harusnya menjadi catatan untuk pemerintah agar meningkatkan transparansi, komunikasi yang efektif, dan kebijakan yang berdampak langsung terhadap kebutuhan spesifik oleh kelompok muda.
Adapunnjika melihat berdasarkan pada profesi, menurut dia, pekerja swasta dan juga pelajar mahasiswa merupakan kelompok dengan tingkat tidak puas yang sangat tinggi akan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Kondisi berbeda terlihat dari kelompok profesi lain seperti wiraswasta, ASN, guru, dan pekerja informal yang cenderung puas dibawah pemerintahan presiden saat ini.
"Beberapa hal yang kami asumsikan dan interpretasikan, termasuk analisis adalah untuk pekerja swasta, ketidakpuasan yang cukup tinggi ini mungkin mencerminkan kompleksitas tantangan di dunia kerja saat ini di mana isu ketersediaan lapangan kerja, isu pengangguran yang cukup meningkat di awal pemerintahan Prabowo," ujarnya.
Berdasarkan generasinya, ketidakpuasan yang cukup tinggi berada pada generasi Z jika dibandingkan dengan milenial. "Kemungkinan mereka menghadapi isu-isu kebijakan yang relevan dengan mereka, seperti isu pendidikan, ketimpangan, lapangan kerja, sehingga kepekaan mereka terhadap kebijakan ini cukup tinggi," ucapnya.