Mayoritas Kota Besar Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Sambaran Petir

Ira Guslina Sufa
27 Januari 2025, 07:02
BMKG
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddi
Seorang warga menggunakan payung untuk menorobos hujan lebat di pedestrian Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan ringan hingga lebat akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Senin (27/1). Selain itu BMKG mengingatkan potensi petir sehingga meminta semua pihak waspada. 

Prakirawati BMKG Azhari Putri Cempaka menjelaskan, potensi hujan berintensitas ringan diprakirakan mengguyur Kota Banda Aceh, Pekanbaru, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Palangka Raya, Palu, Gorontalo, Jayawijaya, Jayapura, Manokwari, dan Ambon.  Pada situasi ini hujan akan turun dengan curah kurang dari 2,5 mm per jam. 

Selanjutnya hujan berintensitas sedang diperkirakan mengguyur Kota Medan, Pontianak, Makassar, dan Nabire. Di daerah ini curah hujan diperkirakan lebih dari 4,0 mm per jam. 

Adapun hujan deras dengan curah lebih dari 50 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Mamuju. Sementara hujan disertai petir diperkirakan akan terjadi di Tanjung Pinang, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang, Jambi, Bandung, Mataram, Kupang, Banjarmasin, Tanjung Selor, Samarinda, Kendari, Manado, Ternate, Sorong, dan Merauke. 

Kemudian untuk Kota Padang di Sumatera Barat diprakirakan berawan dan atau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 22-29 Celcius. Azhari memaparkan potensi hujan yang hampir merata di sejumlah kota besar itu dipengaruhi oleh adanya beberapa dinamika atmosfer.

Menurut Azhari, BMKG memantau keberadaan sirkulasi siklonik di perairan Samudera Hindia selatan Bali dan Laut Arafura di selatan Papua. Sirkulasi siklonik tersebut membentuk daerah perlambatan angin yang memanjang dari Samudera Hindia selatan jawa – selatan Jawa hingga Arafura, Samudera Hindia barat Lampung – Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Kondisi ini dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi di sepanjang kawasan sirkulasi siklonik yang memiliki tekanan udara rendah itu. BMKG juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan atau pelaku transportasi laut untuk lebih hati-hati. 

Dia menjelaskan BMKG mencatat potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian 2,5 meter – 4 meter di Laut Natuna utara. Menurut Azhari, kondisi ini dipicu oleh adanya potensi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot mulai dari Laut China selatan, Laut Natuna utara, dan Laut Filipina.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan