Masyarakat Diminta Lapor jika Ada yang Timbun LPG 3 Kg, Bakal Disanksi


Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan atau Menko Polkam Budi Gunawan memastikan akan memantau ketat peredaran elpiji atau LPG 3 kg di tingkat pusat dan pengecer.
“Pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat terkait kebijakan ini. Oleh karena itu, pemerintah akan mengawasi ketat distribusi LPG 3 kg agar masyarakat dapat mengakses dengan harga yang sesuai dan pasokan mencukupi,” ujar Budi dalam keterangan pers, Selasa (4/2).
Pengawasan peredaran dilakukan agar pasokan gas elpiji atau LPG 3 kg lancar, sehingga tidak terjadi kelangkaan.
Selain pengawasan yang ketat dari tingkat pusat hingga pengecer, Budi memastikan pemerintah terus menyosialisasikan larangan kepada masyarakat agar tidak menimbun LPG 3 kg hingga menjualnya dengan harga yang lebih tinggi.
Jika terjadi upaya-upaya penimbunan elpiji atau LPG 3 kg di lapangan, Budi memastikan kementerian akan melakukan tindakan hukum.
"Kami tidak akan menoleransi praktik penimbunan LPG 3 kg yang dapat merugikan masyarakat. Pemerintah bersama aparat penegak hukum akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi,” kata dia.
Budi mengakui proses pengawasan peredaran gas demi mencegah terjadinya penimbunan LPG 3 kg akan cukup sulit jika hanya mengandalkan aparat. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat mengawasi dan melapor jika ada indikasi praktik penimbunan elpiji di lapangan.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan distribusi LPG 3 kg dapat lebih tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar berhak.
"Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kebijakan ini berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan," kata dia.
Pemilik agen Muhammad Luthfi, 55 tahun misalnya, menilai ada permainan di balik kelangkaan tabung elpiji atau LPG 3 kg. Luthfi mengatakan pembelian di agen pusat menjadi terbatas sejak awal Februari.
"Kemarin, kami dikurangi jatahnya. Dari agen pusat di Buaran, dibatai. Terkadang hanya 40 tabung gas elpiji, dibandingkan biasnaya sampai 70," kata Luthfi.
Harga elpiji atau LPG 3 kg yang diterima Luthfi di agen pusat juga sedikit naik, dari yang biasanya Rp 15.000 menjadi Rp 15.400. Meskipun kenaikannya kecil, hal ini memengaruhi keuntungan yang didapat.
"Alasannya administrasi. Mau bagaimana lagi, sudah aturan agen. Harga naik sedikit, lumayan dampaknya. Kalau dijual ke warung Rp 17.500, saya lihat kondisi juga. Kalau Rp 20.000 paling ke pengecer. Kami tidak bisa menaikkan harga begitu saja," ujar Luthfi.
Ia mencatat pembeli gas di agen miliknya mayoritas pemilik warung yang nantinya kembali menjual LPG 3kg. Elpiji 3 kg merupakan salah satu barang yang ramai pembeli dan perputaran uangnya lebih cepat.
"Elpiji 3 kg ini kan ramai pembeli, perputarannya lebih cepat meskipun untungnya Rp 1.000- - Rp 1.500 atau terkadang Rp 600 sehingga lebih cepat terjual," kata Luthfi.