Istana Dukung Kejagung Bersih-bersih di Pertamina: Akan Ada Kekagetan


Istana Kepresidenan mendukung langkah Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam membersihkan praktik korupsi di tubuh badan usaha milik negara (BUMN) PT Pertamina, khususnya pada anak usaha PT Pertamina Patra Niaga.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan langkah penegakan hukum yang dilakukan oleh Kejagung merupakan bagian dari seruan Presiden Prabowo Subianto dalam memerangi praktik korupsi.
Hasan menekankan praktik bersih-bersih tersebut akan berdampak positif bagi negara dan masyarakat karena Pertamina adalah salah satu aset penting bagi Indonesia.
“Ini harus kami dukung supaya nanti yang muncul adalah Pertamina yang jauh lebih baik lagi, lebih prudent, akuntabel dan jauh lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan dalam tata kelolanya,” kata Hasan dalam konferensi pers di Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (27/2).
Hasan berharap peristiwa yang menjerat Pertamina Patra Niaga ini dapat menjadi pemicu perbaikan tata kelola perseroan secara umum. Selain itu, ia menggarisbawahi perbaikan tata kelola juga harus terjadi di seluruh institusi negara dan BUMN lainnya.
“Jadi ini langkah bersama, tentu mungkin akan ada kekagetan, ada keterkejutan ketika misalnya proses bersih-bersih yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo ini dijalankan,” ujar Hasan.
Hasan menekankan kepada institusi negara dan BUMN agar dapat mengikuti arahan Presiden dalam menjalankan tata kelola yang bertanggung jawab dan bebas dari korupsi. Menurutnya, hal itu bertujuan agar manfaat dari BUMN bisa dirasakan lebih luas oleh rakyat, serta keuntungan yang diperoleh dapat lebih optimal bagi negara.
“Kalau kemudian semua bisa mengikuti gerak langkah yang diinginkan presiden, yakni menjalankan institusi dan perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab, bebas dari korupsi, maka saya rasa kekagetan-kekagetan ini tidak akan lama. Jadi akan mencapai kesetimbangan baru secepatnya,” kata Hasan.