Landasan Pacu Bandara Ngurah Raih Ditutup Akibat Insiden Pesawat Airfast


Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali mengonfirmasi penutupan sementara landasan pacu (runway) akibat kendala pendaratan yang dialami pesawat Airfast Indonesia. Video kejadian ini sebelumnya beredar di media sosial.
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan bahwa insiden terjadi pada Sabtu pagi (9/3), saat pesawat Airfast dengan nomor registrasi DH PK OAM 6 dari Benete, Sumbawa Barat, mengalami kendala teknis saat mendarat pada pukul 09.26 WITA.
"Akibat kendala tersebut, pesawat sempat berada di runway. Untuk alasan keselamatan dan keamanan operasional penerbangan, landasan pacu sementara tidak dapat digunakan untuk pendaratan maupun lepas landas," kata Ahmad Syaugi, Sabtu (8/3).
Berdasarkan pemberitahuan resmi (NOTAM) Nomor A0668/25 NOTAMN, runway ditutup mulai pukul 10.15 WITA hingga 12.10 WITA. Selama periode tersebut, dilakukan evakuasi penumpang dan pemindahan pesawat ke apron.
Selain itu, petugas memastikan tidak ada objek asing yang tertinggal di runway yang dapat membahayakan penerbangan. Beruntung, tujuh penumpang yang berada di dalam pesawat tidak mengalami cedera serius dan berhasil dievakuasi dengan selamat.
Dampak Penutupan Runway
Penutupan landasan pacu ini berdampak pada jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai. Tercatat 10 penerbangan keberangkatan mengalami keterlambatan (delayed), terdiri dari lima penerbangan domestik dan lima internasional.
Sementara itu, 21 penerbangan kedatangan juga terdampak, dengan rincian sembilan penerbangan domestik dan 12 internasional. Selain itu, beberapa penerbangan terpaksa dialihkan (divert) ke bandara alternatif, antara lain:
- Lombok: 6 penerbangan
- Surabaya: 5 penerbangan
- Makassar: 3 penerbangan
- Semarang: 2 penerbangan
- Jakarta: 1 penerbangan
- Banyuwangi: 1 penerbangan
“Terdapat tiga penerbangan kedatangan yang kembali ke bandara asal atau Return To Base (RTB), yakni di Bandara Lombok, Jakarta, dan Singapura,” ujarnya.