Sekolah Rakyat Beroperasi pada Juli, Pendaftaran Siswa Dibuka Bulan Depan


Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengumumkan bahwa seleksi penerimaan calon murid Sekolah Rakyat akan mulai dibuka pada April mendatang dan beroprasi pada Juli.
Penjaringan calon murid Sekolah Rakyat akan difokuskan pada masyarakat berpenghasilan ekonomi terendah pada desil 1 dan 2 sesuai Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Kami prioritaskan yang punya minat sekolah, setelah itu ada tes kemampuan akademik,” kata Gus Ipul di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (10/3).
Saifullah menbtakana sementara ini ada sekitar 50 lokasi yang siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Lokasi itu merupakan gabungan dari 40 sentra atau balai pendidikan milik Kementerian Sosial, 9 sentra pendidkan milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan 2 fasilitas dari Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur.
Sekolah Rakyat akan menyediakan sarana pendidikan tingkat sekolah menengah atas atau SMA. Layanan tingkat pengajaran akan diperluas secara bertahap pada Sekolah Dasar atau SD dan Sekolah Menengah Pertama atau SMP. “Tapi ke depannya itu adalah jenjangnya nanti SD, SMP, SMA,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Nahdlatul Ulama (NU) itu menekankan bahwa para siswa Sekolah Rakyat bisa bersekolah secara gratis tanpa pungutan biaya. Selain mendapat layanan pendidikan, para siswa nantinya juga akan mendapatkan layanan asrama, buku, seragam, hingga makan gratis.
Gus Ipul mengatakan saat ini pemerintah sedang mengupayakan pengadaan tenaga pendidik untuk Sekolah Rakyat berasal dari guru berstatus aparatur sipil negara (ASN). Ia juga telah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti agar bisa menyiapkan guru.
Selain itu, Kementerian Sosial juga berkoordinasi dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi untuk rumusan kurikulum. “Lalu untuk sarana prasarananya ada di Kementerian Pekerjaan Umum,” kata Gus Ipul.
Adapun salah satu Sekolah Rakyat yang akan beroperasi ini berlokasi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sekolah Rakyat yang dibangun nantinya menyerupai sekolah asrama atau boarding school sehingga tidak hanya gratis namun juga bisa menjamin asupan gizi para murid.
Sekolah Rakyat nantinya memanfaatkan kompleks Pangudi Luhur 2, yang sebelumnya difungsikan sebagai pusat rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas sensorik netra.
STPL sendiri berdiri di atas lahan seluas 16 hektare dan terbagi ke dalam tiga kompleks. Jika program ini berjalan, layanan rehabilitasi sosial akan dialihkan ke kompleks Pangudi Luhur 1 dan 3.