Deretan Kader PSI yang Diboyong Raja Juli ke Tim FOLU Net Sink 2030 Kemenhut
Ringkasan
- Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, menunjuk sejumlah kader PSI untuk bergabung dalam tim Operation Management Office Indonesia FOLU Net Sink 2030. Penunjukkan ini menuai kritik karena Raja Juli dianggap memprioritaskan kader partainya sendiri.
- Tim FOLU Net Sink 2030 memiliki lima bidang kerja, yaitu Peningkatan Cadangan Karbon, Konservasi, Pengelolaan Ekosistem Gambut, Instrumen dan Informasi, dan Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas. Dari 43 anggota tim, 12 orang di antaranya merupakan kader PSI.
- Pendanaan untuk tim FOLU Net Sink 2030 berasal dari donor dan negara mitra, bukan dari APBN. Besaran honorarium bervariasi, mulai dari Rp 8 juta hingga Rp 50 juta per bulan, tergantung posisi dan jabatan.
Membuat ringkasan dengan AI Menteri Kehutanan (Menhut) RI Raja Juli Antoni menunjuk setidaknya 11 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai tim Operation Management Office Indonesia Ferestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030.
Penunjukkan itu menuai kritik karena Raja dianggap mendahulukan kader partainya. Raja Juli sendiri merupakan Sekretaris Jenderal dari partai yang diketuai oleh putra Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, Kaesang Pangarep tersebut.
Raja Juli diketahui membawa sedikitnya 11 kader PSI kedalam tim FOLU, usai surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 168 Tahun 2022 beredar di media sosial.
Merujuk lampiran Kepmenhut 32/2025, terdapat 5 bidang dalam susunan tim FOLU Net Sink 2030, yang terbagi menjadi: Bidang II Peningkatan Cadangan Karbon; Bidang III Konservasi; Bidang IV Pengelolaan Ekosistem Gambut; dan Bidang V Instrumen dan Informasi.
Dalam struktur, Raja Juli menetapkan dirinya sebagai penanggung jawab sekaligus pengarah tim yang didampingi seorang wakil penanggung jawab.
Sementara itu, 43 orang yang jadi bagian dari tim Operation Management Office Indonesia FOLU Net Sink 2030, 12 orang di antaranya atau sekitar 25 persen termasuk Raja Juli, berlatar belakang politisi PSI. Daftar kader PSI lainnya yakni:
• Andy Budiman (Dewan Penasehat Ahli)
• Endika Fitra Wijaya (Staf Kesekretariatan Bidang)
• Sigit Widodo (Anggota Bidang Peningkatan Cadangan Karbon)
• Suci Mayang Sari (Anggota Bidang Penegakkan Hukum dan Peningkatan Kapasitas)
• Kokok Dirgantoro (Anggota Bidang Pengelolaan Hutan Lestari)
• Furqan Amini Chaniago (Anggota Bidang Konservasi)
• Rama Hadi Prasetyo (Staf Kesekretariatan Peningkatan Cadangan Karbon)
• Nadya Maharani Irawan (Staf Kesekretariatan bidang Konservasi)
• Yus Arianto (Anggota Bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut)
• Danik Eka (Anggota Bidang Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas)
• Andi Syaiful Oeding (Anggota Bidang Pengelolaan Ekosistem Gambut).
Berdasarkan lampiran Kemenhut Nomor 32 Tahun 2025, penanggung jawab akan mendapatkan honor Rp 50 juta, lalu wakil penanggung mendapatkan gaji Rp 40 juta.
Kemudian, masing-masing dewan penasihat ahli akan mendapatkan uang bulanan sebesar Rp 25 juta, Ketua pelaksana, ketua harian I dan II, sekretaris/koordinator sekretariat serta para ketua bidang, menerima honor Rp 30 juta per bulan.
Sedangkan anggota bidang menerima Rp 20 juta. Untuk level staf kesekretariatan bidang, mendapatkan honor sebesar Rp 8 juta per bulannya.
Raja Juli mengatakan pendanaan untuk Organisasi Operation Management Office (OMO) Indonesia Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pembiayaan kegiatan OMO yang baru dibentuk berdasarkan SK 32 Tahun 2025 ini sama seperti sebelumnya, yaitu berasal dari donor dan/atau negara mitra. Saya pastikan tidak bersumber dari APBN," ujar Raja Juli dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3).
