Menhub Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas One Way di Tol Cikampek-Kalikangkung

Mela Syaharani
28 Maret 2025, 14:27
one way, rekayasa lalu lintas, menhub
Dok. Kemenhub
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri secara resmi memberlakukan rekayasa lalu lintas one way nasional Tol Cikampek Utama KM 70 pada Jumat pagi, 28 Maret, pukul 09.00 WIB.

Ringkasan

  • Menteri Sosial Tri Rismaharini berfokus pada identifikasi dan bantuan untuk masyarakat kelas menengah yang berisiko mengalami penurunan kelas ekonomi demi menjaga daya beli masyarakat, meskipun hingga saat ini belum diperoleh data pasti tentang penurunan angka kelas menengah dari berbagai sumber seperti Kemnaker, BPJS Ketenagakerjaan, Kadin, dan Apindo.
  • Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR menyoroti fenomena penurunan kelas ekonomi di kalangan masyarakat menengah sebagai isu penting yang bisa mempengaruhi kualitas bonus demografi dan pencapaian Indonesia Emas 2045, dengan pertanyaan diajukan oleh Hidayat Nur Wahid mengenai strategi Kemensos dalam mengatasi masalah tersebut.
  • Data menunjukkan adanya penurunan jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia dari 57,3 juta orang pada tahun 2019 menjadi 47,8 juta pada tahun 2024, berdasarkan data BPS. Hal ini mencerminkan dampak pandemi Covid-19 terhadap struktur kelas ekonomi masyarakat Indonesia, di mana proporsi konsumsi pengeluaran kelas menengah mengalami penurunan, sedangkan jumlah masyarakat menengah menuju kelas menengah meningkat.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama Wakapolri Komjen Pol. Ahmad Dofiri resmi memberlakukan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way nasional Tol Cikampek Utama KM 70 pada Jumat (28/3) pukul 09.00 WIB. Satu arah ini akan diberlakukan hingga KM 414 Tol Kalikangkung, Semarang.

Dudy menyampaikan, rekayasa ini dilakukan dengan mempertimbangkan parameter kepadatan jalan di Tol Cikampek. Kebijakan one way diberlakukan jika kepadatan lalu lintas mencapai 8.500 kendaraan per lalin per jam.

“Kalau kita lihat dengan jumlah kendaraan yang sudah 8.500 per jam saat ini, maka kami bisa menyampaikan bahwa ini adalah puncak arus mudik dan one way nasional secara resmi diberlakukan" kata Dudy dalam siaran pers, Jumat (28/3).

Pemberlakuan one way nasional ini akan dilakukan selama masih dibutuhkan, sesuai dengan parameter kepadatan kendaraan yang ditetapkan oleh Jasa Marga dan pihak Kepolisian. Kemenhub akan terus berkoordinasi dengan dua pihak tersebut.

"Jadi, sepanjang parameter itu masih memungkinkan untuk dilakukan one way nasional, maka akan tetap diberlakukan. Tapi kalau memang sudah tidak memenuhi, tentunya one way nasional akan diberhentikan," ujarnya.

Dudy menyebut kondisi jalan masih aman terkendali meski padat. Berdasarkan data Jasa Marga, hingga Jumat pagi ini, sudah ada  1,2 juta kendaraan yang keluar dari Jakarta.

Jasa Marga memprediksi total jumlah kendaraan yang akan keluar dari Jakarta hingga H+2 adalah sebanyak 2,1 juta kendaraan. Dengan demikian, 60% dari perkiraan tersebut telah terealisasi. 

Menurut Jasa Marga, sekitar 40% dari total orang yang mudik sesuai perkiraan akan tersebar dalam beberapa hari. Pengaturan arus lalu lintas pun diperkirakan cukup untuk menangani jumlah kendaraan yang memadati tol.

Selain kesiapan rekayasa lalu lintas, kesiapan petugas, baik dari pihak kepolisian maupun Jasa Marga juga telah dilakukan. Personel petugas bersiaga tidak hanya di tol, tetapi juga di sepanjang jalan arteri yang menjadi jalur mudik.

"Personel jaga sudah disiapkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, baik di lajur ini maupun di jalan arteri. Kesiapan jalan arteri juga sama. Baik Kepolisian, maupun Jasa Marga sudah menempatkan personilnya di jalan arteri untuk membuat jalan arteri tetap lancar," kata Dudy.

Dudy mengimbau agar masyarakat mengemudi dengan hati-hati dan mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku. Masyarakat juga bisa mengakses berbagai informasi lalu lintas pada kanal-kanal resmi pemerintah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...