Kemenhub: Semakin Banyak Pemudik Lebaran Gunakan Bus

Ringkasan
- Jumlah penumpang bus meningkat 94% menjelang lebaran, menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap angkutan darat. Peningkatan penumpang juga terjadi pada moda transportasi lain seperti kereta api dan pesawat.
- Arus mudik juga terlihat pada peningkatan jumlah kendaraan pribadi yang keluar Jabodetabek melalui jalan tol dan arteri. Kemenhub mengimbau pemudik memperhatikan informasi lalu lintas dan mempertimbangkan mudik gratis.
- Rekayasa lalu lintas seperti *contra flowdan *one-wayditerapkan untuk mengendalikan kepadatan. Kemenhub berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran dan keselamatan pemudik.

Kementerian Perhubungan mencatat jumlah pemudik yang menggunakan bus meningkat menjelang perayaan Idul Fitri atau lebaran. Berdasarkan data Kemenhub, hingga H-4 lebaran, jumlah penumpang angkutan bus meningkat sebesar 94% dibandingkan hari sebelumnya, dari 155.343 menjadi 300.973 orang.
“Kepercayaan masyarakat terhadap layanan angkutan darat, baik dari segi keterjangkauan maupun aksesibilitasnya,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, dalam siaran pers, dikutip Sabtu (29/3).
Tidak hanya bus, moda transportasi lain seperti kereta api dan angkutan udara jumlah penumpangnya juga meningkat secara kumulatif. Penumpang kereta api secara kumulatif naik 5,62% menjadi 2.127.368 orang, sementara angkutan udara meningkat 0,82% menjadi 1.748.696 orang.
Pergerakan kendaraan pribadi melalui jalan tol dan jalur arteri keluar jabodetabek juga naik, dengan jumlah mobil keluar tol dan arteri Jabodetabek mencapai 1.636.725 dan motor keluar keluar arteri sebesar 2.487.781 unit.
Kemenhub mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan informasi terkini terkait rekayasa lalu lintas, kesiapan armada, serta fasilitas yang tersedia di terminal-terminal utama. Pemudik yang menggunakan sepeda motor juga diingatkan untuk mempertimbangkan opsi mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah dan pihak swasta demi keselamatan dan kenyamanan perjalanan.
Sebagai bagian dari pengendalian arus lalu lintas, Kepolisian bersama Kemenhub telah menyiapkan berbagai rekayasa lalu lintas, termasuk penerapan sistem contra flow dan one-way di beberapa ruas jalan tol yang mengalami kepadatan tinggi.
Berdasarkan informasi dari Korlantas Polri, kebijakan one-way nasional di Tol Cikampek-Kalikangkung telah diberlakukan sejak 28 Maret 2025 pukul 09.00 WIB.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik, Kemenhub telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk operator terminal bus, guna memastikan ketersediaan armada dan kenyamanan penumpang.
Selain itu, pengawasan terhadap tarif tiket dan standar keselamatan angkutan bus juga terus dilakukan agar layanan tetap optimal. Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan perjalanan mudik tahun ini dapat berlangsung dengan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.