Benarkah Mudik Lebaran Tak Seramai Tahun Lalu? Ini Data Sementaranya


Banyak yang memproyeksikan penurunan signifikan jumlah pemudik pada Lebaran tahun ini dibandingkan Lebaran tahun lalu. Tapi, jika merujuk pada data sementara pergerakan mobil, penumpang kereta api, dan penumpang pesawat, proyeksi itu tampaknya tidak terjadi atau setidaknya jumlah pemudik tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
Jumlah pemudik dari Jabodetabek kelihatannya tidak banyak berubah dari tahun lalu. Ini setidaknya tercermin dari jumlah kendaraan keluar dari Jabodetabek sepanjang sepuluh hari menjelang Lebaran tahun ini atau 21 sampai 30 Maret. Data pengelola tol PT Jasa Marga Tbk, jumlah kendaraan keluar 1,765.102 unit, naik 0,4 persen dari tahun lalu 1.757.857 unit. Sebanyak 55,4 persen kendaraan menuju arah timur (Trans Jawa dan Bandung). Lalu, 25,5 persen kendaraan menuju arah barat, kemudian 19,1 persen menuju arah selatan (Puncak).
Pengguna kereta api pada Lebaran kali ini dilaporkan lebih banyak dari tahun lalu. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat telah memberangkatkan 2.015.447 pemudik selama H-10 sampai hari pertama Lebaran. Jumlah ini naik delapan persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Jumlah penumpang mulai mengalami kenaikan menjelang kebijakan kerja dari mana saja atau work from anywhere untuk Aparatur Sipil Negara pada 24 Maret lalu.
Lalu, bagaimana dengan jumlah penumpang pesawat? PT Angkasa Pura atau InJourney Airports melaporkan, jumlah penumpang pesawat di 37 bandara kelolaannya pada sepuluh hari menjelang Lebaran mencapai sekitar 4,7 juta penumpang. Tahun lalu, dalam sembilan hari sampai hari pertama Lebaran, jumlah penumpang di 35 bandara mencapai 4,1 juta.
Artinya, jika diambil rata-rata harian, Lebaran tahun ini ada 470 ribu penumpang per hari di 37 bandara, dan tahun lalu 455 ribu penumpang per hari di 35 bandara. Jumlah penumpang pesawat pada mudik Lebaran tahun ini bisa dibilang tidak terlalu banyak berubah dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan kementeriannya memproyeksikan sebanyak 146,48 juta jiwa akan melakukan pergerakan selama Libur Lebaran 2025. Angka ini turun 24,33 persen dibandingkan hasil survei Libur Lebaran tahun lalu sebanyak 193,6 juta orang.