5 Fakta Pertandingan Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di Piala Asia U-17

Ira Guslina Sufa
5 April 2025, 07:11
Timnas
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU
Pesepak bola Timnas Indonesia U-17 Evandra Florasta (ketiga kiri) berselebrasi bersama rekan setimnya Mochammad Mierza Firjatullah (kiri), Muhammad Aldyansyah Taher (kedua kiri), Zahaby Gholy (ketiga kanan), Daniel Alfrido (kedua kanan) dan Lucas Lee (kanan) usai mencetak gol ke gawang Timnas India U-17 saat pertandingan persahabatan internasional di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Minggu (25/8/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Timnas U-17 Indonesia mengawali laga perdana Piala Asia U-17 2025 dengan meraih tiga poin. Pada pertandingan melawan Korea Selatan di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (4/4) tima Garuda Muda menang dengan skor 1-0. 

Gol tunggal Indonesia pada pertandingan ini dicetak oleh Evandra Florasta pada menit ke-90+1. Ia mencetak gol setelah memanfaatkan bola tepisan yang tidak sempurna dari kiper Park Dohun yang membaca dengan baik eksekusi penaltinya.

Pertandingan antarkedua tim berlangsung sengit dengan kedua tim saling serang. Berikut 5 fakta pertandingan timnas U-17 Indonesia melawan Korea Selatan. 

Serangan Beruntun dari Korea Sealatan

Pada babak pertama, Korsel lebih banyak menguasai bola dan menyerang. Pemain Korsel Kim Yegeon memberikan ancaman serius kepada Indonesia pada menit ke-11 saat tendangan kaki kirinya gagal. 

Tiga menit kemudian, Indonesia membalas serangan Korsel dengan peluang satu lawan satu yang didapatkan Mierza Fijatullah. Namun striker bernomor punggung 9 itu ragu-ragu dalam mengeksekusi bola sehingga peluang emas itu terbuang sia-sia.

Korsel lalu memberikan serangan bertubi-tubi untuk Indonesia dalam tempo empat menit. Serangan dimulai dari tendangan Yegeon pada menit ke-16 dan Oh Haram pada menit ke-17 yang diselamatkan oleh Dafa Al Gasemi, serta tendangan keras Kim Jihyuk pada menit ke-19 yang melayang tipis.

Pada 15 menit terakhir, gawang Indonesia masih belum lepas dari gelombang serangan Taeguk Warriors Muda. Kesalahan antisipasi bola Putu Panji membuat Jung Heejung mendapatkan bola muntah. Heejung menendang bola dengan keras, namun masih menyamping.

Lima menit setelahnya, Yegeon memberikan ancaman lagi dengan tendangan kaki kirinya yang menyamping di sisi kiri gawang setelah diblok oleh Putu Panji. Pada menit ke-45, Yegeon menunjukkan bahwa dirinya menjadi pemain berbahaya.

Setelah berkali-kali mengancam lewat tembakannya, kali ini pemain bernomor 10 itu memberikan umpan kunci di mulut gawang kepada Lim Yechan yang masih tak menemui sasaran. Skor babak pertama berakhir dengan 0-0.

Memasuki babak kedua, jalannya laga secara keseluruhan tak berubah. Korsel terus menguasai permainan dan terus mengancam, namun penyelesaian mereka begitu buruk.

Park Byeongchan mengawali serangan bahaya timnya pada menit ke-48 ketika sundulannya di depan gawang masih di atas mistar. Pada menit ke-66, Jin Geonyoung melakukan tembakan mendatar, namun masih dihalau dengan baik oleh Dafa.

Tiga menit setelahnya, Korsel mendapatkan dua peluang besar secara bersamaan, dimulai dari crossing Kim Jisung yang mengenai mistar, lalu tendangan Jang Woosik yang hanya melebar sangat tipis setelah pemain bernomor 11 itu mendapatkan bola muntah di mulut gawang.

Gol Tunggal Lewat Penalti 

Dafa dan barisan pertahanan Indonesia terus tampil kokoh menahan serangan-serangan Korsel. Hasilnya, Korsel yang berkali-kali menyia-nyiakan kesempatan mencetak gol mendapatkan hukuman di menit-menit terakhir laga ketika Evandra Florasta merobek jala gawang tim asuhan Back Ki-tae tersebut.

Evandra mencetak gol saat dirinya memanfaatkan bola tepisan kiper Park Dohun setelah eksekusi penaltinya dibaca dengan baik. Penalti ini didapatkan setelah sentuhan Mathew Baker mengenai tangan pemain Korsel.

Hingga berakhirnya pertandingan, Indonesia mempertahankan keunggulan 1-0 dan mengklaim tiga poin. Hasil nirbobol ini melanjutkan performa positif Garuda Muda di babak kualifikasi yang juga tanpa kebobolan dari tiga pertandingan. Saat itu, Indonesia meraih kemenangan melawan Kuwait (1-0) dan Kepulauan Mariana Utara (10-0), serta hasil imbang melawan Australia (0-0).

Indonesia yang kini berada di posisi kedua klasemen sementara Grup C dengan tiga poin akan melakoni laga kedua melawan Yaman di Stadion Prince Abdullah Al Faisal pada Senin (7/3) pukul 22.00 WIB. Sementara Korsel akan melawan Afganistan di Stadion King Abdullah Sport City pada Selasa (8/4) pukul 00.15 WIB.

Di Piala Asia U-17, dua tim yang lolos ke babak gugur dari babak grup akan langsung mendapatkan tiket ke Piala Dunia U-17 yang juga dihelat tahun ini, tepatnya di Qatar.

Susunan Pemain Indonesia U-17 vs Korea Selatan U-17

Susunan Timnas Indonesia U-17:

Pemain: Dafa Al Gasemi (GK); I Putu Apriawan, Muhamad Al Gazani, Daniel Alfrido; Mathew Baker, Fabio Azkariawan; Evandra Florasta, Nazriel Alfaro; Zahaby Gholy, Mierza Fijatullah, Fadly Alberto Henga.

Pelatih: Nova Arianto

Susunan Timnas Korea Selatan U-17: 

Pemain: Park Dohun (GK); Kim Minchan, So Yoonwoo, Lim Yechan, Koo Hyeonbin; Park Byeongchan, Kim Yegeon, Kim Jihyuk, Oh Haram, Jin Geonyoung; Jung Heejung.

Pelatih: Back Ki-tae.

Evandra Mengaku Gemetar

Pemain timnas U-17 Indonesia Evandra Florasta mengakui dirinya gemetar saat mengambil tendangan penalti pada laga melawan Korea Selatan U-17. Pada pertandingan perdana Grup C Piala Asia U-17-2025 itu, Evandra berkesempatan mengeksekusi penalti yang didapatkan Indonesia pada menit ke-90+1.

"Perasaan saya sendiri yang menendang sangat deg-deg an, gemetar aslinya. Tapi di situ saya berusaha menenangkan diri dan tarik napas," kata Evandra setelah pertandingan melalui rekaman audio yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Evandra menarik napasnya dalam-dalam untuk tenang menendang penalti. Namun, sayangnya penaltinya gagal setelah Park Dohun membacanya dengan baik.

Beruntungnya, Evandra bereaksi cepat setelah mengetahui tendangan kaki kirinya gagal. Pada kesempatan kedua ketika mendapatkan bola rebound, ia tak menyia-nyiakannya untuk merobek gawang Taeguk Warriors Muda.

"Saya lihat itu tidak gol dan itu saya cepat-cepat cari bola lagi dan alhamdulillahnya bolanya menuju saya lagi. Saya nendang dan akhirnya gol," kata pemain 16 tahun kelahiran 17 Juni 2008 tersebut.

Ketika ditanya bagaimana jalannya pertandingan, Evandra mengakui sangat sulit melawan Korea Selatan yang terus memberikan gempuran sepanjang pertandingan. Statistik yang diunggah Instagram timnas Indonesia mencatat dominasi Korea Selatan pada pertandingan ini adalah menguasai bola sebanyak 68% dan menciptakan 21 tembakan yang tiga di antaranya tepat sasaran.

Sementara untuk Indonesia, mereka hanya mencatatkan 32% penguasaan bola dengan dua tembakan tepat sasaran dari total lima tembakan. Adapun, dua tembakan tepat sasaran dihasilkan oleh Evandra pada kesempatan penalti dan saat dirinya mencetak gol.

Apresiasi dari Erick Thohir 

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut kemenangan timnas U-17 Indonesia atas Korea Selatan U-17 diraih tidak mudah. Erick mangatakan pada laga itu, Garuda Muda menunjukkan mental yang luar biasa setelah diserang terus-menerus oleh Taeguk Warriors Muda, sebelum akhirnya Evandra Florasta menjadi penentu kemenangan pada menit ke-90+1.

"Dengan tekanan yang begitu luar biasa sepanjang pertandingan, Timnas U-17 menunjukkan mental yang luar biasa dan bisa mencetak gol jelang laga usai," kata Erick dalam akun resmi Instagram miliknya dikutip di Jakarta, Sabtu (5/4).

Erick lalu menyebut kemenangan yang ditorehkan anak-anak asuh Nova Arianto itu menjadi momen bersejarah karena Korsel adalah tim tersukses kedua di turnamen ini dengan dua gelar. Tim asuhan Back Ki-tae itu juga selalu menembus semifinal dalam dua edisi terakhir. 

"Sebuah momen bersejarah Timnas Indonesia U-17 berhasil menang 1-0 atas Korea Selatan yang merupakan finalis Piala Asia U-17 2023," kata Erick. 

Menteri BUMN tersebut kemudian mengucapkan rasa terima kasihnya atas perjuangan Garuda Muda sepanjang pertandingan melawan Korsel. Ia kemudian meminta Putu Panji dan kawan-kawan untuk tetap fokus menatap dua laga tersisa melawan Yaman dan Afganistan guna meraih tiket bermain di Piala Dunia U-17 2025.

Tiket Piala Dunia U-17 2025 nanti akan menjadi edisi kedua yang Indonesia ikuti setelah edisi pertamanya ketika menjadi tuan rumah pada akhir 2023 yang lalu.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan