Dulu Dihapus Nadiem Makarim, Kini Penjurusan di SMA Bakal Dihidupkan Kembali

Ferrika Lukmana Sari
12 April 2025, 17:17
SMA
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (kanan) didampingi Sekjen PBNU yang juga Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (kiri), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti (kedua kiri) dan Ketua Umum MUI Anwar Iskandar (kedua kanan) menghadiri Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama di Jakarta, Selasa (4/2/2025). Sarasehan Ulama Nahdlatul Ulama yang digelar sebagai rangkaian menjelang peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama tersebut mengangkat tema besar Asta Cita Dalam Perspektif Ulama NU.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah berencana menerapkan kembali jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Padahal, sistem penjurusan ini sebelumnya dihapus saat Nadiem Makarim menjabat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa tujuan penjurusan ini untuk menunjang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang akan menjadi salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk perguruan tinggi.

“TKA itu nanti berbasis mata pelajaran untuk membantu para pihak, terutama murid yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Nah, karena tesnya berbasis mata pelajaran, jurusan akan kami hidupkan lagi. Jadi, nanti akan ada lagi jurusan IPA, IPS, dan Bahasa,” ujar Abdul Mu’ti di Jakarta, Jumat malam (11/4).

TKA direncanakan mulai diuji coba pada November tahun ini untuk siswa kelas 12 atau kelas 3 SMA. Tes ini mencakup mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia dan Matematika, serta mata pelajaran khusus sesuai jurusan.

Mu’ti menjelaskan, siswa jurusan IPA bisa memilih tes tambahan seperti Fisika, Kimia, atau Biologi, sedangkan siswa jurusan IPS dapat mengambil Ekonomi, Sejarah, atau mata pelajaran lain dalam rumpun ilmu sosial.

“Dengan cara seperti itu, kemampuan akademik seseorang akan menjadi landasan ketika ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di jurusan tertentu,” ujarnya.

Ia juga berharap TKA bisa menjadi alat tes yang valid dan terstandar bagi perguruan tinggi dalam menyeleksi calon mahasiswa-mahasiswi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan