WEC 2025, Komitmen Mustika Ratu dalam Memberdayakan Perempuan Indonesia


PT Mustika Ratu Tbk memperkuat komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui penyelenggaraan Women Empowerment Conference (WEC) 2025 yang digelar di Ballroom Westin Hotel Jakarta, Senin (14/4/2025).
Mengusung tema “Unlock Our Potential, Shaping the Future of Indonesia”, konferensi ini menjadi momen penting bertepatan perayaan 53 Tahun Mustika Ratu yang juga mengangkat semangat pelestarian budaya, pemberdayaan perempuan, serta inovasi berkelanjutan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi mengungkapkan, konferensi ini diharapkan bisa menjadi ajang untuk bertukar pikiran dan tentunya bisa semakin memperkuat pemberdayaan perempuan.
“Kasus kekerasan terhadap perempuan dan juga anak-anak di Indonesia sudah masuk kategori darurat. Karena itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan mengajak sejumlah pihak untuk berkolaborasi untuk mengatasi masalah ini,” kata Arifatul.
Direktur PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), Kusuma Ida Anjani, menyatakan WEC 2025 merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam memberdayakan perempuan Indonesia, sejalan dengan nilai-nilai perjuangan pendiri Mustika Ratu, almarhumah Ibu DR. BRA Mooryati Soedibyo.
“Mustika Ratu tidak hanya berkomitmen pada industri kecantikan, tetapi juga bertekad menjadi bagian dari perubahan sosial yang lebih besar melalui pemberdayaan perempuan,” ungkap Kusuma.
“Kami percaya bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Karena itu, konferensi ini hadir sebagai upaya membuka jalan, membuka pikiran, dan membuka potensi perempuan Indonesia untuk mengambil peran strategis dalam membentuk masa depan bangsa,” kata Kusuma.
Kusuma menjelaskan bahwa selama bertahun-tahun, Mustika Ratu telah menginisiasi berbagai pelatihan keterampilan di berbagai daerah, dengan fokus pada peningkatan kapasitas perempuan, khususnya di sektor UMKM. Inisiatif tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam mengintegrasikan nilai sosial dalam praktik bisnis.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani berharap konferensi ini menjadi katalisator perubahan.
“Saya berharap, WEC 2025 dapat menjadi pemicu perubahan bagi para perempuan untuk berani berpikir visioner, berani mengejar mimpi, dan berusaha mewujudkan pemikirannya hingga dapat membangun ekosistem yang memberdayakan lebih banyak perempuan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah, di mana perempuan dapat memimpin di segala aspek kehidupan,” ujar Putri.
Women Empowerment Conference 2025 menjadi refleksi dari misi Mustika Ratu untuk terus mendorong kesetaraan gender dan akses perempuan terhadap sumber daya, pengetahuan, serta jaringan yang lebih luas. Komitmen ini juga sejalan dengan upaya Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada bidang kesetaraan gender, pendidikan, pertumbuhan ekonomi inklusif, dan kemitraan global.
Sebagai pionir industri kecantikan berbasis bahan alami dan nilai budaya, Mustika Ratu terus melanjutkan inovasi yang tidak hanya mempercantik, tetapi juga memberdayakan dan menginspirasi perempuan Indonesia untuk tumbuh bersama dalam harmoni.
Women Empowerment Conference 2025 dirancang sebagai forum strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, organisasi masyarakat sipil, hingga komunitas perempuan. Forum ini menjadi sarana berbagi gagasan, pengalaman, serta merancang langkah konkret dalam mendorong transformasi sosial yang berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan.
Konferensi dibuka secara resmi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi. Tak hanya menyajikan diskusi inspiratif dan panel lintas sektor, konferensi ini juga disertai dengan kegiatan sosial sebagai wujud nyata dari komitmen Mustika Ratu di bidang sosial.
Sejumlah donasi alat tulis dan buku diberikan kepada anak-anak perempuan yang membutuhkan pendampingan, serta ratusan buku disalurkan untuk mendukung gerakan literasi melalui inisiatif “Ruang Bersama Indonesia” yang digagas oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).