Dukung Mangkunegaran ke-268, Permata Bank Gaungkan Pelestarian Budaya


PT Bank Permata Tbk (BNLI) menggaungkan pelestarian budaya hingga pertumbuhan yang inklusif. Direktur Utama Bank Permata, Meliza Musa Rusli, menyampaikan dalam Royal Heritage Dinner Adeging Mangkunegaran ke-268 di Pura Mangkunegaran, Solo, Jumat (18/4) malam.
Meliza mengatakan momen ini memiliki makna yang mendalam karena mencerminkan warisan sejarah, kejayaan budaya, dan semangat kolaborasi antargenerasi. Tak hanya itu, ia menyebut hal ini sebuah kehormatan besar bagi PermataBank untuk kembali ambil bagian dalam perayaan Adeging Mangkunegaran ke-268.
“Dan bagi Permata Bank, momen ini tidak hanya merayakan warisan leluhur Mangkunegaran, tetapi juga sebagai wujud nyata dari komitmen kami dalam mendukung pelestarian budaya, pemberdayaan komunitas, dan juga pertumbuhan inklusif,” kata Meliza.
Selain itu, ia mengatakan PermataBank juga turut mengajak para nasabahnya untuk lebih mengenal kekayaan budaya dan tradisi Kota Surakarta, sambil menikmati berbagai kegiatan dalam rangka memperingati 268 tahun berdirinya Mangkunegaran.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya, PermataBank turut berkontribusi dalam menciptakan ruang bagi komunitas dan pelaku UMKM untuk berinovasi dan berkembang.
Sebagai institusi keuangan yang menjunjung tinggi nilai keberagaman dan inklusivitas, Meliza optimistis bahwa kedua nilai ini merupakan pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di Surakarta.
Ia juga mengapresiasi dan terima kasih kepada keluarga besar Mangkunegaran serta seluruh mitra yang telah berperan dalam kesuksesan rangkaian acara istimewa tahun ini.
“Semoga Pura Mangkunegaran senantiasa menjadi sumber inspirasi dan kebahagiaan bagi kita semua,” ucapnya.
Seiring dengan hal itu, Pimpinan Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X atau Gusti Bhre, menekankan pentingnya menjaga keselarasan antara tradisi dan inovasi demi masa depan kebudayaan bangsa.
“Hari ini kita berkumpul dalam rangka memperingati 268 berdirinya Mangkunegaran” kata Gusti Bhre.
Gusti Bhre menyampaikan meski 268 tahun telah berlalu, masa depan kebudayaan tetap bergantung pada perpaduan rasa dan pemikiran yang sesuai dengan konteks zaman.
Menurutnya, hari jadi Mangkunegaran menjadi momentum untuk meresapi makna keselarasan, yakni menjaga keseimbangan antara gagasan dan perasaan, cepat dan lambat, kontemplasi dan aksi, serta tradisi dan inovasi.
“Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjaga keselarasan ini, dengan merawat sejarah masa lalu, menguatkan masa kini, dan tentunya membentuk masa depan,” ucap Gusti Bhre.
Mangkunegaran Festival
Dalam rangka peringatan hari jadi (Adeging) ke-268, Mangkunegaran bekerjasama dengan Katadata dan Yayasan DNC akan menggelar festival (MNFEST), mulai dari lomba lari Mangkunegaran Run, Mangkunegaran MakaN-MakaN, dan Mangkunegaran Laras Hati (festival musik).
Rangkaian acara tersebut akan dilaksanakan pada 18, 19, dan 20 April 2025. G.R.Aj. Ancillasura Marina Sudjiwo mengatakan, penyelenggaraan Adeging Mangkunegaran ke-268 diharapkan akan semakin memperkokoh posisi Mangkunegaran sebagai pusat aktivitas seni, budaya serta olah raga besar berskala nasional dan bahkan internasional dengan mengusung konsep “Melestarikan Budaya untuk Memperkuat Masa Kini dan Menciptakan Depan”.
“Budaya yang terus hidup dan berkembang tanpa kehilangan akar. “From Culture to Future” adalah perjalanan yang menciptakan keseimbangan antara warisan budaya dengan merawat masa lalu, melestarikan masa kini, dan membangun masa depan,” ucap Gusti Sura saat Konferensi Pers Adeging Mangkunegaran ke-268, di Pracima Tuin, Pura Mangkunegaran, Selasa (15/4).
Chief Operating Officer Katadata Ade Wahyudi mengatakan pada 2023 & 2024, seluruh aktivitas sukses menghadirkan lebih dari 20 ribu orang. Adeging Mangkunegaran ke-268 memiliki sejumlah rangkaian acara, yakni: dari: Sumunar Mangkunegaran, Mangkunegaran Royal Dinner, Mangkunegaran Run, Mangkunegaran MakaN-MakaN, dan Mangkunegaran Laras Hati.
Dia menjelaskan, Mangkunegaran Run merupakan acara olahraga marathon kategori 5 km, 10 km dan 21 km yang akan melibatkan 5.500 pelari dengan rentang usia 17-70 tahun.
Acara ini dilaksanakan pada Sabtu 19 April 2025 di Pamedan Pura Mangkunegaran dan diperuntukkan bagi publik dengan menampilkan nilai-nilai luhur dari warisan budaya Pura Mangkunegaran kepada generasi muda.