BGN Butuh Tambahan Rp 50 T untuk Target 82,9 Juta Penerima Makan Bergizi Gratis


Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 50 triliun agar program Makan Bergizi Gratis dapat mencapai target bagi 82,7 juta jiwa hingga Desember 2025.
Saat ini pemerintah menganggarkan program MBG 2025 sebesar Rp 71 triliun. Namun, dana tersebut diperkirakan habis terpakai sekitar Oktober-November 2025. Hingga Desember 2025, kebutuhan anggaran mencapai Rp 116 triliun.
"Jadi MBG ini jika mengikuti mekanisme yang sudah kami rencanakan akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 116,6 triliun untuk memberikan pelayanan kepada 82,9 juta," kata Dadan saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, pada Selasa (6/5).
Dadan mengatakan penyerapan dana program MBG tersebut bertahap tergantung target jumlah penerima. Hingga April, penerima program MBG mencapai 3,3 juta orang.
Selanjutnya pada Juni dan Juli ditargetkan penerima menjadi 6 juta orang. Perkiraan penyerapan anggaran MBG pada Juni ditargetkan mencapai Rp 4,7 triliun dan pada Juli melonjak Rp 16 triliun.
Kemudian pada Agustus target penerima 21 juta orang dengan anggaran menjadi Rp 28 trillium. Pada September, target penerima 42 juta orang dengan perkiraan penyerapan anggaran kurang lebih Rp 51 triliun kemudian Oktober dengan target penerima 66 juta dan anggaran yang dibutuhkan Rp 60 triliun.
Selanjutnya target pada November dan Desember mencapai 82,9 juta dengan target anggaran pada November Rp 88 triliun, dan Desember Rp 116 triliun.
Prabowo Percepat Target Penerima Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan komitmen untuk mempercepat penyaluran Makan Bergizi Gratis atau MBG kepada 82,9 juta penerima mulai November. Awalnya, angka ini merupakan target jangka panjang yakni sampai 2029.
MBG berjalan mulai 6 Januari untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, serta anak sekolah dari jenjang PAUD hingga SMA, baik di sekolah umum maupun sekolah keagamaan.
Di sisi lain, Dadan menyebut bahwa Prabowo telah memberikan lampu hijau terkait rencana penambahan anggaran untuk MBG pada tahun ini. Ia menyampaikan pencairan dana anggaran tambahan MBG masih menunggu proses kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang akan bertugas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG alias dapur pusat MBG.
“Jika sudah dipastikan, maka harus dibicarakan dulu bersama Komisi IX DPR untuk mekanisme anggarannya,” ujar Dadan di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (3/3), malam.
Dosen Departemen Proteksi Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) itu menyampaikan alokasi dana eksisting tahun ini senilai Rp 71 triliun hanya mampu memenuhi kebutuhan MBG untuk 17,5 juta penerima.