Menkes Siapkan Aturan Dokter Umum Boleh Tangani Operasi Caesar

Ade Rosman
15 Mei 2025, 08:14
budi gunadi, operasi caesar, menkes
Katadata/Fauza Syahputra
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) menyampaikan paparan saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Rapat tersebut membahas perkembangan penyusunan Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) dan evaluasi pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan gratis.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan aturan mengenai dokter umum yang  dapat menangani operasi caesar dalam proses persalinan segera disiapkan. Budi mengatakan, regulasi berkaitan hak tersebut perlu segera dibuat karena berkaitan dengan nyawa ibu dan anak.

"Sesegara mungkin (regulasi berlaku). kenapa? Karena yang kita omongkan nyawa. Masa soal nyawa kita mau tunggu," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/5).

Budi mengatakan, regulasi dipersiapkan berdampingan dengan memberi pelatihan pada dokter umum di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang kekurangan tenaga dokter spesialis.

Ia mengungkapkan, para dokter umum di wilayah itu akan ditimpa dengan ilmu emergency dengan tujuan menyelamatkan nyawa dalam proses persalinan.

Saat ini, menurut Budi, sebagian besar kota di Indonesia tak memiliki dokter spesialis. Hal itu yang mendorong adanya rencana tersebut. Di sisi lain, Budi mengatakan, dirinya diminta Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 66 rumah sakit di daerah terpencil di Indonesia.

"Bupatinya, gubernur yang menunjukkan video di mana dia masih menggotong ibu-ibu hamil, naik perahu, akhirnya tidak terlayani karena tidak ada dokternya. And see, some of them die dalam proses," kata Budi.

Kondisi tersebut, kata Budi, merupakan gambaran yang ada di sebagian wilayah Indonesia. Karena itu, dokter umum nantinya diperbolehkan melakukan tindakan bedah caesar dalam kondisi darurat. Menurut dia, organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutnya dengan istilah 'task shifting'

"Jadi ada task shifting, itu istilah WHO diperbolehkan dokter-dokter umum untuk melakukan beberapa tindakan yang menyelamatkan nyawa masyarakat," kata dia.

Budi mengatakan, tujuan melatih dan memperbolehkan dokter umum untuk melakukan operasi caesar dalam persalinan bertujuan untuk meminimalisasi pasien yang meninggal dunia saat proses persalinan.

"Sifatnya emergency, yang sifatnya menyelamatkan nyawa, agar kita tidak perlu lagi melihat masyarakat-masyarakat kita meninggal padahal ada dokternya. Dokternya tidak berani melakukan tugasnya karena takut mereka melanggar hukuman karena melanggar kompetensinya. Karena urusannya dengan nyawa masyarakat," kata dia.

Budi juga menjanjikan fasilitas mengenai hal tersebut akan disiapkan pada tahun ini. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ade Rosman
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan