Kualitas Udara Jakarta Tak Membaik Meski Sempat Diguyur Hujan

Image title
22 Mei 2025, 10:23
jakarta, hujan, polusi
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/foc.
Suasana deretan gedung yang tersamar polusi di Jakarta Timur, Selasa (30/7/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Jabodetabek tidak membuat kualitas udara Tangerang Selatan, Banten dan Jakarta membaik pada Kamis (22/5) pagi.

Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 09.41 WIB, Jakarta menempati peringkat kedua dengan indeks AQI poin sebesar 156 atau masuk pada kategori tidak sehat.

Sementara itu, Tangerang Selatan menempati peringkat pertama dengan indeks AQI poin sebesar 183. Sedangkan pada posisi ketiga ditempati oleh Bekasi, Jawa Barat dengan indeks AQI poin sebesar 153 atau masuk pada kategori tidak sehat.

Berikut lima kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia Kamis (22/5):  

  1. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 183 atau berada pada kategori tidak sehat.
  2. Jakarta dengan AQI poin 153 atau berada pada kategori tidak sehat.
  3. Bekasi, Jawa Barat dengan AQI poin 153 atau berada pada kategori tidak sehat.
  4. Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 139 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
  5. Surabaya, Jawa Timur dengan AQI poin 127 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.

Sedangkan kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Palangkaraya, Kalimantan Tengah dengan indeks AQI poin sebesar 43 atau berada dalam kategori baik. 

Sementara kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Dubai di Uni Arab Emirates dengan AQI poin 182 atau masuk kategori tidak sehat. Sementara di tingkat global ditempati oleh Canbera di Australia dengan AQI poin sebesar 7.

Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5  sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.  

Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .  

Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.  

Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.  

Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.  

Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Djati Waluyo

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan