Proyeksi Ekonomi Global Turun, Harga Minyak Mentah RI Anjlok Jadi US$65,29/barel

Mela Syaharani
26 Mei 2025, 09:00
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) April 2025 mencapai US$ 65,29 per barel. Angka tersebut turun sebesar 8,18% atau US$ 5,82 per barel dibandingkan ICP Maret 2025 sebesar US$ 71,11 per barel.

ESDM menyebut penurunan ini selaras dengan penurunan harga minyak global yang disebabkan oleh perang tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Besaran ICP ditetapkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 176.K/MG.01/MEM.M/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan April 2025 tertanggal 19 Mei 2025.

Selain perang tarif, penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional juga disebabkan International Monetary Fund (IMF) yang merevisi tingkat pertumbuhan perekonomian dunia 2025, dari sebelumnya 3,3% menjadi 2,8%.

Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) juga memperkirakan tingkat permintaan minyak dunia turun. OPEC merevisi proyeksi permintaan minyak dunia pada 2025 dari publikasi bulan lalu sebesar 105,2 juta bph menjadi 105,05 juta bph. Selain itu untuk 2026 di bulan sebelumnya sebesar 106,63 juta bph menjadi 106,33 juta bph.

"Penurunan tertinggi berasal dari negara-negara The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), Cina, dan India," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tri Winarno, dalam siaran pers, dikutip Senin (26/5).

Sedangkan dari sisi suplai, International Energy Agency (IEA) melaporkan tingkat suplai minyak dunia di Maret 2025 secara month of month (MoM) mengalami peningkatan hingga 590 ribu barel per hari (bph) menjadi 103,6 juta bph.

Selain itu, terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial AS pada akhir April 2025 dibandingkan akhir Maret 2025, sebesar 3,1 juta barel menjadi 442,9 juta barel.

"Lebih lanjut, untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan juga dipengaruhi oleh penurunan crude run rate Taiwan sebesar 30 ribu bph pada akhir April 2025 menjadi 785 ribu bph atau 72% dari total kapasitas kilang," ujar Tri.

Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada April 2025 dibandingkan Maret 2025 adalah sebagai berikut :

Dated Brent turun sebesar US$ 4,82/barel dari US$ 72,60/barel menjadi US$ 67,79/barel.
WTI (Nymex) turun sebesar US$ 4,98/barel dari US$ 67,94/ barel menjadi US$ 62,96/barel.
Brent (ICE) turun sebesar US$ 5,01/barel dari US$ 71,47/barel menjadi US$ 66,46/barel.
Basket OPEC turun sebesar US$ 4,76/barel dari US$ 74,00/barel menjadi US$ 69,24/barel.
Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$ 5,82/barel dari US$ 71,11/barel menjadi US$ 65,29/barel.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan