Kemenkes: Uji Vaksin TBC Bill Gates Libatkan 2.095 WNI dan Dipantau hingga 2028

Muhamad Fajar Riyandanu
27 Mei 2025, 20:01
kemenkes, vaksin tbc, bill gates
Katadata.co.id
Vaksin
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melaksanakan uji efektivitas vaksin tuberkulosis (TBC) yang didanai oleh yayasan Gates Foundation. Uji khasiat ini telah melibatkan 2.095 orang sejak April lalu.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan bahwa Kemenkes saat ini juga tengah menjalankan proses pemantauan hingga 2028 mendatang. Monitoring terhadap ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang telah mendapat suntikan vaksin itu bertujuan untuk melihat reaksi pada individu dengan infeksi TB laten.

TB laten mengacu pada kondisi di mana bakteri penyebab TBC, yakni mycobacterium tuberculosis berada di dalam tubuh, namun tidak aktif dan tidak menyebabkan gejala. Penderita TB laten tidak menular dan tidak dapat menyebarkan penyakit ke orang lain.

"Jadi sekarang sudah proses pengamatan. Kira-kira ada manfaatnya engga dengan yang punya TB laten," kata Aji kepada wartawan di Ayana Midplaza Jakarta, Selasa (27/5).

Aji menyampaikan bahwa Vaksin TBC M72 telah terbukti cocok secara genetik dengan masyarakat Indonesia. Ia juga menekankan bahwa proses ini merupakan bukti untuk menjawab keraguan masyarakat terhadap keamanan vaksin tersebut. "Jadi sekarang bukan lagi orang bertanya aman atau tidaknya," sebut Aji.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membantah rumor yang menyebut pemerintah menjadikan masyarakat sebagai kelinci percobaan dalam program pengembangan vaksin TBC di Indonesia yang didanai oleh Pendiri Microsoft Bill Gates.

Budi Gunadi mengatakan Gates Foundation mendukung pelaksanaan uji klinis tahap 3 pengembangan vaksin TBC di Indonesia dengan melibatkan ilmuan dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran.

Menkes Budi Gunadi menyebut TBC memicu 100 ribu kematian per tahun di Indonesia. Menurutnya, di fase uji klinis level 3, vaksin telah terbukti aman sehingga pengujian dilanjutkan untuk mengukur tingkat efektivitasnya dalam mencegah penyakit.

Ia menguraikan beragam keuntungan Indonesia yang saat ini mengikuti uji klinis level 3 vaksin TBC yang disponsori oleh Bill Gates. Warga Indonesia yang ikut serta dalam uji klinis akan lebih dulu menerima vaksin dibandingkan warga negara lain yang belum ikut uji coba. Menurut Budi, Jika vaksin terbukti aman dan efektif, masyarakat akan lebih cepat mendapat perlindungan dari TBC.

Benefit lainnya adalah Indonesia akan memperoleh peluang transfer pengetahuan dan teknologi dari keterlibatan para peneliti, ilmuan dan tenaga medis dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran.

Sehingga, kata Budi, Indonesia dapat mendapatkan pemahaman lebih dalam ihwal penyakit TBC dan akses vaksin lebih cepat dari negara lain. Budi Gunadi juga melihat Indonesia dapat memiliki posisi tawar untuk memproduksi vaksin TBC melalui perusahaan farmasi BUMN Bio Farma.

“Bio Farma bisa bikin dan puluhan sampai ratuan juta vaksin. Itu untungnya Indonesia berpartipasi di dalam clinical trial,” kata Budi Gunadi saat memberikan penjelasan di ROSI Kompas TV, dikutip dari kanal Youtube KompasTV pada Jumat (9/5).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan