Gibran Sidak SPBU di Bengkulu Malam Hari, Minta Maaf Atas Kelangkaan BBM


Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Bengkulu yang terdampak kelangkaan BBM, Selasa (27/5) malam. Kunjungan ini dilakukan sebagai respons atas antrean panjang warga selama beberapa hari terakhir akibat terganggunya distribusi bahan bakar.
Dalam kunjungannya ke SPBU Betungan, Gibran menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang harus mengantre hingga berjam-jam untuk mendapatkan BBM. Ia juga berdialog langsung dengan warga.
“Wapres meminta maaf serta berdialog dengan warga yang mengantre untuk mendapatkan BBM. Ia menanyakan secara langsung berapa lama waktu antrean yang mereka alami,” tulis Sekretariat Wakil Presiden dalam keterangan resmi, Rabu (28/5).
Gibran juga meminta pengelola SPBU agar tetap beroperasi penuh selama stok BBM tersedia. “Wapres meminta agar pihak SPBU tetap memberikan pelayanan maksimal buka 24 jam,” lanjut siaran tersebut.
Selain SPBU Betungan, Gibran juga mengunjungi SPBU Tanah Patah. Dalam kesempatan itu, ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan. Dia menegaskan bahwa pemerintah sedang berupaya menormalkan pasokan BBM secara menyeluruh.
Menurut Gibran, salah satu penyebab utama kelangkaan adalah pendangkalan perairan di sekitar Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, yang menghambat kapal pembawa BBM untuk bersandar. Ia meminta Pelindo, Pertamina, kementerian terkait, dan pemerintah daerah mempercepat pengerukan dan memperbaiki sistem distribusi.
“Distribusi melalui jalur darat dari Sumatera Selatan dan Jambi juga terus dioptimalkan,” kata Gibran.
Gibran Bertemu Perwakilan Organisasi Mahasiswa
Setelah meninjau SPBU, Gibran menggelar dialog bersama perwakilan organisasi mahasiswa dan kepemudaan di hotel tempat ia bermalam. Para mahasiswa menyoroti kelangkaan BBM sebagai masalah genting yang harus segera diatasi.
Dalam pertemuan itu, Gibran kembali menyampaikan permintaan maaf atas kesulitan yang dialami masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah konkret untuk memulihkan distribusi BBM di Bengkulu.
“Pemerintah bersama pihak terkait telah mengambil sejumlah langkah konkret agar pasokan BBM kembali lancar,” ujarnya di hadapan para mahasiswa.
Selain isu BBM, perwakilan mahasiswa juga menyampaikan sejumlah masalah lain seperti pencemaran lingkungan, persoalan pajak, kepemilikan tanah, dan tata kelola sumber daya alam.
Gibran mengapresiasi masukan dari para mahasiswa dan berkomitmen menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan. Pertemuan itu dihadiri organisasi mahasiswa seperti KAMMI Bengkulu, IMM, dan GMNI, serta didampingi oleh Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin.