5 Fakta Laga Timnas Indonesia-Cina, Garuda Lolos Babak 4 Kualifikasi Piala Dunia
Tim Nasional atau Timnas Indonesia dipastikan lolos ke babak ke-4 kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah menaklukkan Cina 1-0 pada pertandingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis malam (5/6). Kepastian lolos babak ke-4 terjadi setelah Bahrain kalah dari Arab Saudi 0-2 saat pertandingan kandang Jumat dini hari WIB (6/6).
Timnas Indonesia meraih tiga poin penting berkat kemenangan 1-0 atas Cina dalam pertandingan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 tersebut. Setelah pertandingan Arab Saudi yang mengalahkan Bahrain, Indonesia berada di peringkat ke-4 Grup C dengan 12 poin.
Peringkat pertama adalah Jepang yang sudah pasti mendapatkan tiket Piala Dunia dengan perolehan 20 poin. Sementara peringkat dua dan tiga adalah Australia dan Arab Saudi dengan masing-masing poin 16 dan 13.
Sedangkan Bahrain dan Cina terpuruk di dasar grup dengan enam poin, serta dipastikan gagal masuk Piala Dunia.
Indonesia bisa meraih tiket Piala Dunia 2026 jika unggul di babak ke-4 kualifikasi melawan peringkat ketiga dan keempat dari grup kualifikasi lainnya. Tim yang masuk dalam putaran 4 akan dibagi menjadi dua grup.
Setiap juara grup akan lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara tim yang menduduki peringkat kedua dari setiap grup akan berhadapan, dan pemenangnya mengikuti babak playoff lintas konfederensi.
Dengan demikian, kemenangan Indonesia atas Cina pada laga malam ini merupakan momen yang sangat krusial. Terdapat sejumlah fakta menarik pada laga Timnas Indonesia lawan Cina semalam seperti dirangkum Katadata.co.id.
Berikut 5 fakta menarik laga Timnas Indonesia lawan Cina:
1. Ole Romeny jadi penentu
Ole Romeny menjadi penentu kemenangan laga Tim Timnas Indonesia melawan Timnas Cina tadi malam. Pemain Oxford United Liga nggris itu mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-45 lewat titik putih. Penalti diberikan wasit kepada skuad Garuda setelah Ricky Kambuaya dijatuhkan oleh pemain belakang Cina di dalam kotak terlarang.
Wasit Rustam Lutfulin awalnya masih melanjutkan pertandingan, tapi kemudian menghentikan sementara permainan setelah Kambuaya masih dalam kondisi terkapar sambil meringis kesakitan di bagian kaki. Sang pengadil kemudian memutuskan untuk memeriksa tayangan ulang melalui VAR dan memutuskan hadiah penalti untuk Indonesia.
Ole Romeny pun mengeksekusi bola dengan sempurna dari titik putih ke sisi kanan gawang yang mampu mengecoh penjaga gawang Cina. Gol tersebut mengantar Indonesia unggul atas Cina hingga wasit meniup peluit untuk mengakhiri pertandingan.
Peristiwa itu membuat Romeny mengukuhkan diri sebagai penyerang andalan Timnas Garuda karena mencetak tiga gol dari tiga laga terakhir tim nasional Indonesia.
Ole Romeny sebelumnya juga membuat gol untuk Indonesia pada dua laga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2026 zona Asia. Pertama saat menghadapi tuan rumah Australia pada 20 Maret 2025, di mana Indonesia kalah 1-5. Kedua, kala melawan Bahrain di Jakarta, 25 Maret 2025, saat skuad Garuda menang 1-0.
2. Kemenangan pertama lawan Cina setelah 38 tahun
Indonesia memiliki rekor buruk melawan Cina karena tidak pernah menang selama hampir empat dekade.
Dikutip dari data RSSSF dan 11v11, terakhir kali Indonesia menang dari Cina adalah pada 20 Februari 1987 dalam ajang Piala Raja di Thailand. Ketika itu, tim Garuda menang dengan skor 3-1.
Setelah itu, Indonesia tak pernah mampu mengatasi perlawanan tim Dragon dalam kurun waktu 38 tahun. Indonesia pernah kalah delapan kali dan imbang dua kali. Kekalahan terakhir Indonesia terjadi pada Oktober lalu, saat mereka menyerah 1-2 dari Cina di Qingdao.
3. Pemain Lokal lebih punya panggung
Meskipun mayoritas timnas adalah pemain naturalisasi, namun Kluivert lebih banyak memberikan panggung pada pemain Liga 1 Indonesia. Pelatih asal Belanda langsung menurunkan empat pemain Liga 1 di menit awal yaitu Rizky Ridho dari Persija Jakarta, Yakob Sayuri dari Malut United, serta Kambuaya dan Egy Maulana dari Dewa United.
Di menit ke-72, Kluivert juga menurunkan pemain Persib, Beckham Putra, untuk menggantikan Tom Haye. Sementara eks pemain Persis Solo Ramadhan Sananta masuk menit 88, namun dia baru-baru ini hijrah ke klub asal Brunei Darussalamm bermain di Liga Utama Malaysia, DPMM F.
Pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menegaskan keputusannya memainkan sejumlah pemain lokal yang bermain di klub-klub Liga 1 murni didasarkan faktor kualitas.
“Bagi saya, hal terpenting adalah jika seseorang menunjukkan kualitasnya, maka mereka layak bermain. Baik itu pemain naturalisasi atau pemain lokal, bagi saya tidak ada perbedaan," ujarnya.
Kluivert mengatakan mereka adalah satu tim yang harus memainkan dua pertandingan. Tim terbaik akan bermain di awal pertandingan.
“Saya tidak mengatakan bahwa pemain lain lebih buruk atau tidak cukup bagus untuk bermain sejak awal, karena mereka sebenarnya bagus. Tapi mereka perlu merasakan kepercayaan diri. Itulah yang membuat tim kami lebih kuat,” ujarnya.
4. Diwarnai koreografi tifo pendekar wayang
Koreografi bertema tifo pendekar wayang menghiasi laga timnas Indonesia pada pertandingan semalam. Koreografi dukungan untuk timnas Indonesia itu dibuat dan dibentangkan oleh kelompok suporter La Grande Indonesia di tribun utara stadion.
Sosok pendekar wayang dalam tifo itu mengenakan penutup kepala khas tokoh wayang orang dan menggenggam pedang dengan posisi siap menebas di tangan kanan. Pada tangan kirinya, sosok itu memegang perisai pipih khas suku Dayak, dengan gambar garuda kuning di bagian tengahnya.
Koreografi itu semakin menonjol karena di belakang tifo ribuan penggemar mengibarkan bendera Merah Putih saat lagu Indonesia Raya berkumandang. Sedangkan di sisi tribun Selatan, kelompok penggemar Ultras Garuda juga membentangkan koreografi.
5. Prabowo beri salam hormat pada pemain
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hadir langsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis malam (5/6). Kepala Negara menyaksikan laga penting antara Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Timnas Cina tersebut melalui tribun VVIP.
Kehadiran Presiden Prabowo sekitar pukul 20.20 WIB di Pintu Patung Panahan GBK disambut oleh Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan Sekjen DPD RI Muhammad Iqbal.
Setelah pertandingan berakhir, Prabowo kemudian menyempatkan diri turun ke lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta untuk memberi salam hormat kepada para pemain Timnas Indonesia setelah mengalahkan Cina.
Meski mengapresiasi hasil positif 1-0 yang diraih skuad Garuda, Prabowo mengingatkan bahwa perjuangan belum usai. Ia menyoroti pentingnya laga berikutnya melawan Jepang dan berharap Indonesia tetap memiliki peluang untuk menorehkan sejarah lolos ke Piala Dunia 2026.
"Perjalanan masih ada tantangan, kita harus menang lawan Jepang. Tapi insyaallah, siapa tahu kali ini kita beruntung bisa masuk Piala Dunia," ujarnya.



