Prabowo Beri Bantuan Beras 20 Kg ke 18,3 Juta Keluarga Mulai Akhir Juni


Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk menyalurkan 20 kilogram (kg) kepada 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada Juni dan Juli tahun ini. Kebutuhan anggaran yang telah disiapkan mencapai Rp 4,9 triliun, termasuk biaya distribusi.
Kepala Badan Pangan (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan distribusi cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat kali ini mengacu pada Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai basis data penerima. Arief diharapkan dapat menambah keakuratan sasaran bantuan pangan beras tahun ini.
“Kami targetkan penyaluran dimulai akhir Juni ini sampai dengan Juli. Nanti Badan Pangan Nasional akan menugaskan Bulog untuk itu," kata Arief dalam keterangan pers dikutip Selasa (10/6).
Ia menyampaikan pendistribusian beras kepada keluarga penerima manfaat akan disalurkan dalam satu kali pengiriman dengan total 20 kg per KPM. Arief menyebut mekanisme tersebut lebih efisien dari segi biaya.
Arief menambahkan proses penyaluran bantuan beras bakal diawasi oleh satuan tugas (Satgas) pangan Polri. Hal ini guna memastikan distribusi bantuan beras sesuai dengan data penerima by name by address.
Ia menyampaikan preferensi penyaluran beras mulai akhir Juni ini bakal menyasar lebih dulu kepada daerah-daerah yang jauh seperti Indonesia Timur dan beberapa daerah perbatasan, tertinggal, terdepan dan terluar (3T). "Jadi dipastikan bantuan pangan beras ini menyasar ke kelompok desil 1 sampai 7, sehingga memang masyarakat yang paling perlu dibantu,” ujar Arief.
Arief menargetkan target penyaluran bantuan pangan beras minimal menyentuh 95% sampai pertengahan Juli nanti. Ia menyebut implementasi bantuan pangan beras dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga daya beli masyarakat.
Lebih jauh, Arief menyampaikan total stok CBP yang dikelola Bulog saat ini berada di atas 4 juta ton. Di sisi lain, serapan setara beras dalam negeri pun telah tercapai di atas 80% dari target 3 juta ton.“Dengan stok yang sangat memadai tersebut, pemerintah dapat menggelontorkan berbagai program intervensi perberasan ke depannya,” kata Arief.