Apa Itu Fenomena Strawberry Moon yang Hiasi Langit, Kapan akan Terjadi Lagi?
Strawberry Moon atau Bulan Stroberi menghiasi langit pada Rabu (11/6) malam. Bulan purnama ini tampak lebih besar dan lebih rendah dari biasanya akibat fenomena langka yang disebut penyempurnaan bulan utama (major lunar standstill).
Hal yang membuat Strawberry Moon tahun ini begitu istimewa adalah posisinya yang sangat rendah di langit. Fenomena ini disebabkan oleh 'penyempurnaan bulan utama' atau major lunar standstill, yaitu saat bulan mencapai titik ekstrem dalam orbitnya terhadap bumi.
Bulan Stroberi ini tampak sangat rendah di langit karena kedekatannya dengan titik balik matahari musim panas dan pengaruh kemiringan orbit Bulan. Akibatnya, bulan terbit dan terbenam di titik paling utara dan selatan cakrawala.
Fenomena ini hanya terjadi setiap 18,6 tahun, dan pengaruhnya paling terasa ketika terjadi bertepatan dengan bulan purnama, seperti tadi malam. Posisi rendah ini memberikan ilusi optik bahwa bulan tampak lebih besar dari biasanya.
Mengapa Dinamakan Strawberry Moon?
Melansir laman Space.com, Strawberry Moon adalah sebutan untuk bulan purnama di bulan Juni. Nama ini berasal dari budaya penduduk asli Amerika yang mengaitkan bulan purnama ini dengan musim panen stroberi liar.
Dalam kalender tradisional mereka, bulan-bulan purnama diberi nama sesuai dengan fenomena alam atau musim yang tengah berlangsung, dan bulan Juni dikenal sebagai waktu ideal untuk memanen stroberi.
Meski namanya mengandung kata "stroberi", bulan tidak selalu berwarna merah muda, melainkan biasanya tampak kekuningan atau oranye ketika mendekati cakrawala karena pengaruh atmosfer.
Selain Bulan Stroberi, bulan purnama Juni juga dikenal dengan nama lain di berbagai budaya, seperti Blooming Moon, Green Corn Moon, Birth Moon, dan Hatching Moon.
Kapan Strawberry Moon akan Kembali Terjadi?
Meskipun bulan purnama di bulan Juni akan tetap terjadi setiap tahun. Sehingga fenomena Strawberry Moon diperkirakan akan terjadi kembali pada pertengahan Juni 2026.
Waktu pasti kemunculannya bergantung pada lokasi pengamat dan dapat dipantau melalui beberapa situs astronomi terpercaya.
Meski demikian, melansir laman Time and Date, puncak Strawberry Moon dengan posisi serendah ini tidak akan kembali hingga tahun 2043.
Artinya, kita baru bisa menyaksikan kombinasi bulan purnama dan penyempurnaan bulan utama seperti ini lagi dalam hampir dua dekade mendatang.
