Prabowo Ingin Bangun Giant Sea Wall Pantura Rp 1.298 T, Dari Mana Dananya?

Muhamad Fajar Riyandanu
12 Juni 2025, 18:50
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan paparannya pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JICC, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Presiden Prabowo menekankan urgensi pengelolaan kekayaan tanah air untuk kesejahteraan masyarakat.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan paparannya pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JICC, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Presiden Prabowo menekankan urgensi pengelolaan kekayaan tanah air untuk kesejahteraan masyarakat.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto menyebut, kebutuhan anggaran pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di Pesisir Utara Pulau Jawa mencapai US$ 80 miliar atau setara Rp 1.298 triliun. Proyek ini akan membentang dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur sepanjang 500 kilometer (km).

Prabowo memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) agar memulai proyek pembangunan giant sea wall dari Teluk Jakarta. Ia memproyeksikan, pendirian giant sea wall membutuhkan waktu 8 tahun hingga 10 tahun dengan estimasi dana US$ 8 miliar sampai US$ 10 miliar.

Menurut dia, pembangunan giant sea wall akan menggunakan gabungan anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta dan Pemerintah Pusat.

“DKI nanti nyumbang. Jadi, Pemerintah DKI setengah, pemerintah pusat setengahnya. Karena ini memang untuk DKI sebenarnya,” kata Prabowo saat menyampaikan arahan di Penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis (12/6).

Ketua Umum Partai Gerindra ini juga berencana membentuk lembaga khusus Badan Otorita untuk mempercepat pembangunan tanggul laut di Pantai Utara Jawa (Pantura). Ia menyebut keberadaan giant sea wall di Pesisir Pantura Jawa penting saat ini.

Prabowo beralasan, sejumlah daerah seperti Semarang, Pekalongan, Brebes sudah mengalami dampak kenaikan air laut. Pembangunan menyeluruh tanggul laut dari Banten sampai Gresik diperkirakan membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun. “Prioritas pemerintah adalah DKI dan Semarang,” ujarnya.

Pada momen tersebut, Prabowo juga turut mengundang perusahaan konstruksi asing asal Cina, Jepang, Korea Selatan, Timur-Tengah dan Eropa untuk terlibat dalam mega proyek giant sea wall tersebut.

Ia menekankan agar pembangunan giant sea wall segera direalisasikan mengingat rencana pembangunan tanggul laut di pesisir Pantura Jawa telah tertulis dalam perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sejak 1995. “Bayangkan, sejak tahun 1995. Tapi kita tidak berkecil hati, sekarang tidak ada lagi penundaan. Sudah tidak perlu lagi banyak bicara, kita akan kerjakan itu segera,” kata Prabowo.

Narasi mengenai rencana percepatan pembangunan tanggul laut raksasa di Pesisir Utara Jakarta telah bergabung sejak era Pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pencanangan pembangunan giant sea wall di Pulau Jawa  telah diawali dengan pengadaan tanggul laut di wilayah pesisir DKI Jakarta senilai Rp 164,1 triliun.

Pembangunan giant sea wall di Pantura dinilai mendesak seiring laju penurunan tanah Pantura berada di kisaran 1-25 centimeter (cm) per tahun. Di sisi lain, terdapat ancaman dari lepas pantai berupa kenaikan permukaan air laut hingga 1-15 cm per tahun di beberapa lokasi serta fenomena banjir Rob.

Airlangga menyebut, estimasi kerugian ekonomi secara langsung akibat banjir tahunan di Pesisir Jakarta mencapai Rp 2,1 triliun per tahun. Angka ini bisa meningkat terus setiap tahunnya hingga mencapai Rp 10 triliun per tahun dalam 10 tahun ke depannya.

“Jadi hanya di Jakarta nilainya bisa Rp 10 triliun, tentu ini berakibat langsung terhadap kehilangan opportunity cost,” kata Airlangga saat memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Giant Sea Wall di Hotel Kempinski Jakarta pada Rabu (10/1/2024).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Video Pilihan