JK Sebut Perang Iran-Israel hingga Gaza Bisa Bikin Ekonomi Dunia dan RI Menurun


Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) menilai terjadinya sejumlah perang, seperti antara Rusia-Ukraina, Israel-Gaza, serta Israel-Iran bisa menyebabkan perekonomian dunia, termasuk Indonesia menurun.
“Di dalam negeri, akibat perang ini, produk kita semua mengalami penurunan seperti mineral, batu bara, nikel, dan tembaga,” kata JK saat menyampaikan orasi ilmiah di acara wisuda Universitas Nasional (Unas), Jakarta, dikutip dari Antara, Minggu (15/6).
Penurunan harga itu, lanjut JK, akan berdampak pada berkurangnya penerimaan negara dalam bentuk pajak. Jika pendapatan negara berkurang, maka pemerintah berpotensi menerapkan efisiensi yang turut berdampak pada aspek-aspek lainnya.
JK juga menilai ketidakmampuan negara untuk membayar utang itu dipengaruhi oleh menurunnya daya beli masyarakat. Dampak penurunan daya beli terlihat pada sejumlah sektor seperti hotel hingga tekstil
“Dengan kondisi tersebut kemampuan negara untuk membayar ikut berkurang,” ujarnya.
Sebelumnya, laporan terbaru Bank Dunia berjudul Prospek Ekonomi Global, Juni 2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan melemah menjadi 2,3%. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya sebesar 2,7%.
"Ini akan menandai tingkat pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, selain resesi global secara langsung," tulis Bank Dunia dalam laporannya, dikutip Rabu (11/6).
Sedangkan Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dari 4,7% - 5,5% menjadi 4,6% - 5,4%. Salah satu alasannya yakni ketidakpastian perekonomian global dan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I yang melambat.
“Dengan realisasi Produk Domestik Bruto atau PDB Kuartal I dan mencermati dinamika perekonomian global, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada di kisaran 4,6% – 5,4%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara online, Rabu (21/5).