Prabowo Bidik Pasar Ekspor Baru di Tengah Negosiasi Tarif Resiprokal AS

Muhamad Fajar Riyandanu
21 Juni 2025, 09:11
Prabowo
ANTARA FOTO/Genta Tenri Mawangi/app/nz
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dalam kunjungan resmi di Istana Konstantine Novsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis (19/6/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia secara proaktif terus mencari peluang dagang di tengah dinamika global. Terlebih lagi di tengah perkembangan negosiasi tarif impor timbal balik (resiprokal) dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang sedang berjalan.

Prabowo menjelaskan Indonesia tengah melirik kawasan Afrika, Amerika Latin dan Eurasia sebagai upaya untuk memperluas diversifikasi pasar ekspor. 

"Semua orang tahu kami pun dikenai tarif yang cukup berat dari Amerika Serikat, karena itu kami terpaksa mencari pasar-pasar baru," kata Prabowo saat menjadi pembicara dalam sesi panel Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia pada Jumat (20/6), sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden. 

Prabowo mengatakan bakal memperluas hubungan dagang Indonesia dengan Rusia untuk produk pertanian. Selain itu, Indonesia juga tengah dalam proses penyelesaian perundingan Indonesia - Eurasian Economic Union Free Trade Agreements (I-EAEU FTA). 

Keputusan final yang berlaku nantinya diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi Indonesia, melalui perjanjian perdagangan bebas dengan negara anggota EAEU seperti Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kirgizstan. 

"Kami juga sedang dalam proses menyelesaikan kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia," ujarnya. 

Proses perundingan Indonesia - EAEU Free Trade Agreement diluncurkan pada Desember 2022. EAEU sebagai blok dagang dengan jumlah penduduk lebih dari 180 juta jiwa merupakan mitra strategis bagi Indonesia.  Nilai perdagangan antara Indonesia dan EAEU mencapai US$ 4,09 miliar tahun lalu, meningkat hampir 8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya memberikan garansi penyelesaian segera proses perundingan Indonesia - Eurasian Economic Union Free Trade Agreements (I-EAEU FTA). 

"Harapan saya bahwa perjanjian ini akan ditandatangani dalam waktu dekat," kata Putin dalam pernyataan pers setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Konstantinovsky, Saint Petersburg pada Kamis (19/6).



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait

Video Pilihan