Lebih Murah dari RI, Malaysia Pangkas Harga BBM Subsidi Jadi Rp 7.690 per Liter
Pemerintah Malaysia di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Anwar Ibrahim resmi menetapkan harga baru untuk bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis research octane number (RON95).
Mulai tahun ini, harga BBM subsidi jenis RON95 di Malaysia ditetapkan sebesar RM1,99 per liter, atau sekitar Rp7.690 per liter (mengacu pada kurs Rp3.867 per ringgit). Sebagai perbandingan, di Indonesia harga BBM subsidi Pertalite mencapai Rp10.000 per liter, sedangkan solar subsidi dibanderol Rp6.800 per liter.
Namun, harga subsidi ini tidak berlaku bagi warga asing, termasuk wisatawan dari Singapura. Mereka tetap harus membayar harga pasar, yakni sekitar RM2,50–RM2,60 per liter atau setara dengan Rp9.668–Rp10.054 per liter.
“RON95 seharga RM1,99 hanya untuk rakyat Malaysia. Bagi warga asing, termasuk dari Singapura, harus bayar harga pasar. Ini bukan diskriminasi, tapi kebijakan negara berdaulat yang mengutamakan rakyatnya,” tegas Anwar saat meluncurkan Kampanye Bulan Kebangsaan 2025 di Dataran Tanjung Emas, Minggu (27/7), seperti dikutip dari kantor berita Bernama.
Anwar menegaskan bahwa subsidi besar negara harus tepat sasaran, yakni hanya diberikan kepada penduduk yang berkontribusi terhadap pajak dan perekonomian nasional.
“Saya Perdana Menteri Malaysia. Warga asing tidak bayar pajak seperti rakyat kita. Di mana ada negara kasih subsidi ke orang asing? Tugas saya jaga rakyat Malaysia,” ucapnya.
Anwar juga membandingkan harga BBM Malaysia dengan negara tetangga. Ia menyebut harga RON95 di Malaysia masih yang paling rendah di kawasan.
“Kalau tidak percaya, cek saja harga BBM di Singapura, Thailand, Indonesia. Semuanya lebih mahal,” katanya.
Penghematan Subsidi BBM
Menurut Anwar, penghematan dari kebijakan subsidi BBM ini akan dialihkan ke program-program kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan wilayah pedesaan dan peningkatan upah minimum, termasuk bagi pegawai negeri dan pegawai perusahaan milik negara
Selain itu, untuk penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) sebesar RM100 (sekitar Rp388.700) per orang kepada warga berusia di atas 18 tahun
“Dengan subsidi yang lebih tepat sasaran, kita bisa memperkuat program sosial, membangun desa, dan menaikkan upah secara bertahap,” ujar Anwar.
