Kongres PDIP: Megawati Perintahkan Kader Tak Setia Mundur hingga Soroti KPK

Ira Guslina Sufa
2 Agustus 2025, 17:22
Megawati
ANTARA FOTO/Monang Sinaga/MRH/foc.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat persidangan hari kedua Kongres ke-6 PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC),
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta agar kader yang tidak setia untuk mundur dari keanggotaan partai berlambang kepala banteng moncong putih itu. Hal itu disampaikan Mega  saat menyampaikan pidato politik dalam Kongres Ke-6 PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Sabtu (2/8).

Menurut Mega, jika seluruh kader itu memberikan mandat kepada dirinya untuk menjadi ketua umum, maka dia meminta para kader PDIP untuk berjanji  selalu patuh terhadap instruksinya.

"Selalu jalankan instruksi saya dengan penuh kesetiaan, kalau tidak siap, sekali lagi ya lebih baik mundur secara ksatria," kata Megawati di hadapan ribuan kader PDIP dari seluruh daerah di Indonesia.

Mega mengatakan, jangan sampai PDIP justru dijadikan sebagai tempat untuk berlindung dari kesalahan-kesalahan. Apalagi, partai tersebut malah dijadikan ajang untuk mencari kekuasaan dan kekayaan pribadi.

"Jangan diabaikan, ingat, musuh kita bukan hanya kekuatan dari luar, seperti yang tadi saya bayangkan, kondisi global," kata Presiden Ke-5 Republik Indonesia itu.

Dia mengatakan bahwa mandat yang diberikan kepada dirinya akan diterima dengan penuh rasa tanggung jawab, bukan dengan kebahagiaan. Menurut Mega, kepercayaan untuk menjadi Ketua Umum PDIP bukan suatu pujian, melainkan menjadi beban.

"Saya bukan ketua umum yang untuk, dilayani saya adalah ketua umum supaya saya selalu dipercaya menjaga api ideologi agar tidak padam," kata dia.

Sorot Kinerja KPK

Pada kesempatan yang sama, Megawati juga menyorot kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku sedih  dengan kondisi KPK lantaran Presiden Prabowo Subianto sampai harus turun tangan.

Dia tidak menyebutkan secara rinci maksudnya itu, tetapi hal itu disampaikan setelah dia menyebut bahwa Hasto adalah salah satu contoh orang yang mendapatkan perlakuan tidak adil. Adapun Hasto Kritiyanto yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal PDIP baru saja mendapat amnesti dari Prabowo untuk kasus korupsi suap yang menjeratnya dengan pidana 3 tahun 6 bulan. 

"Saya merasa aneh loh, masa urusan begini saja Presiden harus turun tangan. Coba pikirkan," kata Megawati. 

Dia mengaku mengetahui lika-liku terkait KPK karena pernah menjadi Presiden. Di samping itu, dia merupakan sosok Presiden yang mendirikan lembaga anti rasuah tersebut. Menurut dia, keadilan hakiki harus diterapkan dengan tegak lurus.

"Apakah kalian tidak punya anak-anak? Tidak punya saudara? Kalau diperlakukan seperti itu, lalu bagaimana, di mana kalian mencari keadilan yang hakiki?" kata Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.

Adapun Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti yang disetujui oleh DPR RI, untuk membebaskan Hasto . Sebelumnya, Hasto merupakan terdakwa kasus perintangan penyidikan dan suap yang dituntut oleh KPK dan telah divonis 3,5 tahun penjara oleh pengadilan.

Setelah bebas karena amnesti pada Jumat (1/8) malam, Hasto pun hari ini hadir di Kongres PDIP yang digelar di Bali. Kehadiran Hasto pun sontak membuat suasana kongres emosional, hingga membuat Megawati menitikkan air mata.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...