Pemerintah Siapkan Pulau Galang Batam Jadi Tempat Pengobatan 2.000 Warga Gaza

Andi M. Arief
7 Agustus 2025, 16:51
Gaza
ANTARA FOTO/Fauzan/app/nz
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyampaikan paparannya dalam diskusi Bagaimana Menghadapi Medan Perang Baru, Cognitive Warfare: Media, Narasi, dan Membangun Persepsi di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Senin (16/6/2025). Diskusi tersebut menyoroti pentingnya peran media dan komunikasi dalam menjaga stabilitas informasi di tengah maraknya disinformasi, hoaks, dan tantangan digital.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemerintah Indonesia akan menjadikan Pulau Galang di Batam, Kepulauan Riau, sebagai lokasi pengobatan bagi korban luka-luka akibat konflik Palestina-Israel di Gaza. Rencana ini diumumkan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi, Kamis (7/8).

"Pulau Galang memiliki fasilitas rumah sakit serta dukungan infrastruktur lain. Dari sisi keamanan dan kenyamanan, pulau ini sangat dapat dikelola," ujar Hasan di kantornya.

Hasan menyebut, sebanyak 2.000 korban akan dibawa ke Pulau Galang untuk mendapatkan perawatan medis. Mereka juga diperbolehkan didampingi oleh anggota keluarga selama masa pengobatan. Fasilitas di pulau tersebut telah disiapkan untuk menampung keluarga pasien.

Ia menekankan bahwa program ini bukanlah bentuk evakuasi permanen dari Gaza ke Indonesia. Korban yang sudah pulih akan dikembalikan ke Palestina.

"Ini bukan pemindahan warga Palestina ke Indonesia. Ini semacam operasi kemanusiaan untuk membantu sebanyak yang kami bisa," kata Hasan.

Pulau Galang sebelumnya pernah digunakan sebagai tempat karantina pasien selama pandemi COVID-19, sehingga dianggap siap untuk menjalankan fungsi serupa dalam konteks misi kemanusiaan.

Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan kembali posisi Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Dalam pidatonya pada Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota OKI (PUIC) di DPR, Rabu (14/5), Prabowo menyerukan solidaritas nyata dari negara-negara Islam.

"Saya menegaskan komitmen bangsa Indonesia yang tidak akan pernah surut, tidak akan pernah berhenti dalam membela hak rakyat Palestina untuk merdeka," kata Prabowo.

Ia menilai sudah saatnya negara-negara Islam bertindak, bukan hanya berdiskusi atau menyusun resolusi. Untuk itu, ia menyerukan agar mereka mengesampingkan perbedaan, mengatasi kecurigaan, dan menghentikan rivalitas demi kepentingan umat.

Menurut Prabowo, organisasi parlemen negara-negara Islam seperti forum PUIC ini harus menjadi wadah efektif untuk memperkuat solidaritas, menyuarakan keadilan, dan menghadirkan solusi konkret bagi umat Islam di seluruh dunia.

"Perkumpulan ini lahir dari kesadaran bahwa negara-negara Islam butuh kebersamaan dalam menghadapi tantangan global dan membela kepentingan umat Islam di manapun berada," kata Prabowo.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...