Trump Mediasi Perdamaian Armenia–Azerbaijan, Akhiri 35 Tahun Konflik

Ferrika Lukmana Sari
9 Agustus 2025, 12:49
Trump
Instagram/Presiden Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi tuan rumah pertemuan antara Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Gedung Putih, Jumat (8/8). Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung 35 tahun antara kedua negara.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi tuan rumah pertemuan antara Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di Gedung Putih, Jumat (8/8). Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung 35 tahun antara kedua negara.

Kesepakatan tersebut juga memberikan AS hak eksklusif mengembangkan koridor transportasi strategis di wilayah Kaukasus Selatan yang akan melewati teritori Armenia. Koridor itu akan diberi nama Trump Route for International Peace and Prosperity (TRIPP) atau Rute Trump untuk Perdamaian dan Kemakmuran Internasional.

“Banyak yang mencoba menemukan solusi, tapi dengan kesepakatan ini, kita akhirnya berhasil menciptakan perdamaian,” ujar Trump, berdiri di samping Pashinyan dan Aliyev dikutip dari CNN.

Koridor ini akan berada di bawah yurisdiksi hukum Armenia. Pemerintah AS akan menyewakan lahan tersebut kepada konsorsium yang bertanggung jawab atas konstruksi dan pengelolaan proyek.

“Deklarasi ini memberikan penghormatan besar kepada saya dan saya tidak meminta ini,” kata Trump terkait penamaan koridor tersebut.

Kesepakatan Armenia–Azerbaijan menjadi bagian dari rangkaian diplomasi yang diinisiasi Gedung Putih. Sebelumnya, Trump mengklaim turut memediasi gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand, bahkan mengancam menghentikan perundingan dagang jika keduanya terus berperang.

Fokus Mengakhiri Perang di Seluruh Dunia

Trump menegaskan bahwa kebijakan luar negerinya berfokus mengakhiri perang di seluruh dunia. Meski begitu, ia mengakui masih berupaya menghentikan konflik yang melibatkan langsung AS, seperti perang Israel–Gaza dan invasi Rusia ke Ukraina.

Bagi Trump, setiap kesepakatan damai juga menjadi langkah menuju Nobel Perdamaian yang telah lama diincarnya.

“Siapa lagi, kalau bukan Presiden Trump, yang pantas menerima Nobel Perdamaian?. Presiden Trump, dalam enam bulan, melakukan keajaiban," kata Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di hadapan Trump.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Armenia dan Azerbaijan sepakat mengajukan pembubaran Kelompok Minsk yang merupakan forum mediasi yang dibentuk pada 1992 dan dipimpin bersama oleh Prancis, Rusia, dan AS.

“Selama 35 tahun hanya ada kematian dan kebencian. Sekarang akan menjadi cinta, saling menghormati, dan sukses bersama,” ujar Trump sambil tersenyum menyaksikan kedua pemimpin negara itu berjabat tangan.

Menurut pejabat senior pemerintahan AS, ide pembangunan koridor strategis ini telah diidentifikasi sejak akhir Februari. Negosiasi formal untuk menentukan perusahaan AS yang akan mengelola jalur tersebut akan dimulai pekan depan, dengan sembilan kandidat yang sudah mengajukan diri.

Penandatanganan trilateral ini bertepatan dengan tenggat waktu yang diberikan Trump kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi ke Ukraina atau menghadapi sanksi ekonomi baru. “Kita punya peluang untuk mencapainya. Masalah ini harus diselesaikan,” kata Trump.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...