Indonesia Buka Pintu untuk Kampus Asing, NUS Pertahankan Basis di Singapura?

Martha Ruth Thertina
14 Agustus 2025, 07:13
Mahasiswa beraktivitas di Kampus NUS Singapura, Rabu (14/8)
Martha Thertina I Katadata
Mahasiswa beraktivitas di Kampus NUS Singapura, Rabu (14/8)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dalam beberapa tahun belakangan, Pemerintah Indonesia gencar mengundang kampus-kampus dunia untuk membuka cabang di Indonesia. Dalam pertemuan dengan Dewan Uni Eropa di Belgia Juli lalu, Presiden Prabowo Subianto juga bicara soal peluang investasi pendidikan di Tanah Air.

Beberapa kampus asing telah membuka cabang di Indonesia, di antaranya Monash University, Western Sydney University, Deakin-Lancaster University, dan Lasalle Collage. Akan kah kampus-kampus papan atas dunia menyusul masuk?

Sekolah bisnis National University of Singapore atau NUS Business School belum punya rencana ke arah sana. QS World menempatkan NUS sebagai universitas peringkat 1 di Asia dan 8 dunia. Sejauh ini, NUS Business School memilih terhubung dengan Indonesia lewat kerja sama strategis dengan Universitas Airlangga untuk program-program pendidikan eksekutif. Lantas, apa alasannya?

“Kami tidak sedang mempertimbangkan untuk menempatkan kampus di Indonesia, tapi bukan berarti (gagasan) itu tidak muncul. Ketika ada alasan yang valid untuk program pendidikan eksekutif, kami mendatangkan profesor kami (ke Indonesia). Kita hanya terpaut jarak beberapa jam,” ujar Wakil Dekan National University Singapore (NUS) Business School, Jumana Zahalka dalam pertemuan dengan wartawan di Singapura, Rabu, 16 Agustus.

Sebagai pusat bisnis dan keuangan Asia Tenggara, Singapura bisa disebut titik pertemuan global. NUS sendiri memiliki mahasiswa dari berbagai negara. Ini dinilai jadi keunggulan Singapura sebagai lokasi belajar. “Artinya mereka bisa belajar dari banyak persepektif dan memiliki wawasan global,” kata dia. Sejauh ini, sudah ada 650 lulusan NUS Business School asal Indonesia.

Beberapa kampus di Indonesia juga tak manafikan nilai tambah berkuliah di luar negeri. Sederet universitas di Indonesia membuka program internasional -- program yang menawarkan kesempatan belajar beberapa tahun di Indonesia dan dilanjut di kampus mitra di luar negeri seperti di Jepang, Australia, Belanda, hingga Amerika Serikat. Beberapa universitas yang memiliki program semacam ini seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Esa Unggul.

Bagi pemerintah Indonesia, pembukaan cabang kampus asing di Indonesia bukan hanya soal investasi, tapi memacu peningkatan kualitas pendidikan tinggi di dalam negeri. Pemerintah menilai populasi muda yang besar bisa jadi salah satu daya tarik untuk kampus-kampus ini membuka cabang di Indonesia. Tapi, kampus-kampus asing tampaknya punya pertimbangan yang berbeda-beda, termasuk bisa tidaknya lokasi baru punya lanskap yang mendukung untuk perkembangan mahasiswa.  

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...