Prabowo Tidak Kenakan Busana Adat saat Sidang Tahunan MPR, Ini Penjelasan Istana
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjelaskan alasan Presiden Prabowo Subianto mengenakan setelan pakaian jas berwarna hitam saat menghadiri Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2025 di Gedung Parlemen Senayan Jakarta pada hari ini, Jumat (15/8).
Busana yang dikenakan oleh Prabowo pada momen kali ini berbeda dengan kebiasaan Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang kerap mengenakan pakaian adat saat menghadiri Sidang Tahunan MPR. Tahun lalu, Jokowi menggunakan baju adat Betawi pada Sidang Tahunan MPR.
Prasetyo Hadi menjelaskan pesan undangan dari MPR tidak mewajibkan presiden mengenakan busana adat, sehingga pemilihan pakaian diserahkan sepenuhnya kepada presiden. Politisi Partai Gerindra itu menegaskan keputusan Prabowo bukan berarti tidak menghormati pakaian adat.
“Berdasarkan undangan pihak MPR tidak mewajibkan untuk mengenakan pakaian adat,” kata Prasetyo kepada wartawan di seusai forum sidang.
Ia mengatakan, Presiden Prabowo akan menggunakan busana adat di agenda upacaya perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta pada 17 Agustus mendatang. Meski begitu, Prasetyo Hadi enggan merincikan pakaian adat yang akan dikenakan oleh presiden pada 17 Agustus nanti.
“Ada beberapa alternatif, biarlah itu menjadi surprise ya,” ujarnya.
Pada Sidang Tahunan MPR tahun ini, Prabowo Subianto mengenakan setelan pakaian jas berwarna hitam. Prabowo turut menggunakan dasi warna biru muda dan mengenakan lambang kepresidenan yang tersemat di dada kiri dan kopiah hitam sebagai penutup kepala. Busana serupa juga dikenakan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo tiba di lobi utama sekitar pukul 08.35 WIB menggunakan kendaraan Maung RI-1. Kedatangan Gibran disambut oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani, dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan Bachtiar Najamudin.
