BMKG Prediksi Potensi Banjir Rob di 11 Wilayah Indonesia Hari Ini

Tia Dwitiani Komalasari
22 Agustus 2025, 08:12
Pengendara becak motor melintasi genangan rob di Muara Angke, Jakarta, Selasa (19/8/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat rob atau pasang besar yang menyebabkan luapan air
ANTARA FOTO/Naufal Khoirulloh/app/foc.
Pengendara becak motor melintasi genangan rob di Muara Angke, Jakarta, Selasa (19/8/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta warga untuk mengantisipasi terjadinya banjir akibat rob atau pasang besar yang menyebabkan luapan air laut di kawasan pesisir utara Jakarta pada 17-22 Agustus 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi angin kencang, hujan berpetir, gelombang laut tinggi, hingga banjir rob di sejumlah daerah hari ini Jumat (22/8).

Prakirawati BMKG, Maria Claudiana, menyampaikan potensi banjir rob dapat terjadi di pesisir Sumatera Utara, Riau, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara.

Selain itu, hujan berintensitas ringan diprakirakan mengguyur Kota Medan, Bengkulu, Jambi, Bandung, Semarang, Serang, Denpasar, Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, Palu, Ambon, Manokwari, Jayawijaya, Merauke, dan Jayapura.

Hujan sedang berpotensi di Kota Palembang dan Pangkalpinang.

Sementara untuk potensi hujan lebat disertai petir diprakirakan terjadi di Kota Pekanbaru, Tanjungpinang, Bandar Lampung, Tanjung Selor, Banjarmasin, dan Ternate.

BMKG juga memperingatkan cuaca berawan tebal hingga berkabut di Banda Aceh, Padang, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Kupang, Mataram, Gorontalo, Manado, Kendari, Makassar, dan Sorong, dengan suhu berkisar 24–32 derajat Celcius.

Prakirawati BMKG memaparkan kondisi atmosfer dipengaruhi oleh bibit siklon tropis 90W yang terpantau di perairan timur Filipina dengan kecepatan angin maksimum 15 knot atau 35 km per jam. Fenomena itu membentuk konvergensi dari Laut Sulu hingga Pulau Luzon dengan potensi tumbuh menjadi siklon tropis kategori rendah dalam 24 jam ke depan.

Keberadaan bibit siklon tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan sekaligus mempercepat angin permukaan hingga lebih dari 25 knot.

BMKG mendapati peningkatan kecepatan angin terpantau di Teluk Carpentaria dan Laut Arafura, hingga Papua Selatan.

Kondisi itu berpotensi meningkatkan gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia selatan Banten hingga Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat.

Dengan begitu, BMKG mengimbau masyarakat di kawasan rawan seperti lereng perbukitan juga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi potensi tersebut yang berpotensi bencana.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...