PKS Dorong Prabowo Reshuffle Kabinet, Soroti Kasus Immanuel Ebenezer
Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto, mendorong Presiden Prabowo Subianto melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih.
PKS juga menyoroti kinerja pembantu presiden sejak ditunjuk pada Oktober 2024. Ia menyoroti Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer atau Noel yang menjadi tersangka pemerasan pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Mulyanto menilai ini saat yang tepat bagi Prabowo untuk mengganti Menteri dan Wakil Menteri yang tidak mampu dan tidak amanah dalam menjalankan tugas. Ia berharap Presiden membentuk kabinet ahli (zaken kabinet) seperti yang dijanjikan saat kampanye.
“Mungkin ini saat yang tepat bagi Presiden Prabowo untuk mengonsolidasikan pemerintahannya agar semakin kokoh melalui penguatan para Menteri,” kata Mulyanto dalam keterangannya, Selasa (26/8).
Mulyanto mengatakan PKS mengkhawatirkan kasus Noel menurunkan kepercayaan publik. Menurutnya, reshuffle, bisa menjadi langkah strategis membangun suasana optimisme di tubuh Kabinet Merah Putih.
Wacana reshuffle sebelumnya sempat menguat usai Prabowo Subianto memberi amnesti kepada Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan Tom Lembong.
Prabowo juga sempat melontarkan rencana merombak atau melakukan reshuffle di tubuh Kabinet Merah-Putih. Prabowo menyampaikannya sembari berkelakar, dia akan mengganti menteri yang tidak bisa menjalankan perintah atau lamban bekerja.
Prabowo bercerita dalam sebuah pertemuan kabinet, dia menanyakan kesiapan dan kesediaan para menteri untuk mewujudkan program Koperasi Desa. Ia menunjuk Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas sebagai Ketua Satuan Tugas Nasional Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih.
“Kalau jawabannya 'tidak bisa, Pak', waduh ini bagaimana ini, terpaksa reshuffle ini. Tapi alhamdulillah yang hadir, Menteri Koperasi bilang 'bisa Pak',” ujar Prabowo sebagaimana disiarkan oleh kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Senin (4/8).
