Apa itu Gaji Tunggal ASN? Berikut Sistem, Tujuan dan Manfaatnya
Apa itu gaji tunggal ASN adalah penggabungan beberapa komponen gaji. Rencana ini tercantum dalam Buku II Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.
Sebelum dicantumkan dalam dokumen tersebut, konsep ini telah lama menjadi pembahasan antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan. Penerapan sistem ini direncanakan berlangsung dalam jangka menengah, seiring dengan reformasi kelembagaan pembangunan, transformasi manajemen ASN, serta peningkatan kesejahteraan ASN.
Menurut Ketua I Dewan Pengurus Korpri Nasional, Reydonnyzar Moenek, dengan diberlakukannya sistem ini, ASN akan memperoleh gaji pokok yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem penggajian sebelumnya.
Apa itu Gaji Tunggal ASN?
Apa itu gaji tunggal ASN adalah penggabungan komponen gaji yang selama ini terpisah, seperti tunjangan untuk anak, istri, hingga tunjangan beras, ke dalam satu komponen utama yaitu gaji pokok. Meski begitu, tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional tetap akan dipisahkan dari gaji pokok dan diatur tersendiri.
Ketentuan terbaru mengenai gaji pokok ASN tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5 Tahun 2024, yang merupakan perubahan ke-19 dari PP Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.
Skema single salary diusulkan sebagai solusi untuk menyatukan seluruh komponen penghasilan ke dalam satu sistem yang lebih terstruktur dan terbuka. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara dalam pengelolaan gaji ASN dan pensiun.
Struktur dalam sistem ini terdiri dari dua elemen utama yaitu gaji berdasarkan jabatan dan tunjangan. Penentuan besaran gaji menggunakan sistem grading, yang mengklasifikasikan jabatan berdasarkan posisi, beban kerja, tanggung jawab, dan tingkat risiko.
Gaji dalam sistem ini dianggap sebagai bentuk kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan PNS, sedangkan grading berfungsi untuk menentukan nilai atau tingkat jabatan berdasarkan sejumlah kriteria tersebut.
Tujuan Gaji Tunggal ASN
Sistem penggajian ASN saat ini terdiri dari berbagai komponen, seperti gaji pokok, sejumlah tunjangan (misalnya tunjangan keluarga dan jabatan), serta honor kegiatan. Struktur yang kompleks ini kerap menimbulkan ketimpangan, karena pendapatan pegawai tidak selalu mencerminkan tingkat tanggung jawab maupun beban kerja mereka.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyampaikan bahwa sistem single salary dirancang untuk menyederhanakan komponen penghasilan ASN menjadi satu bentuk pendapatan utuh.
Penerapan sistem ini bertujuan untuk menghapus honor dan tunjangan yang dinilai tidak efisien, sekaligus mendorong ASN agar lebih produktif. Hal ini sejalan dengan isi Civil Apparatus Policy Brief yang diterbitkan BKN pada 2017, menekankan pentingnya sistem penggajian tunggal untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme ASN.
Komponen Gaji Dalam Sistem Baru
Dalam sistem gaji tunggal, ASN akan menerima penghasilan dalam dua bagian utama. Berikut penjelasannya:
1. Gaji Pokok
Dalam sistem gaji tunggal, penetapan gaji tidak hanya mengacu pada pangkat dan golongan, tetapi juga grading jabatan dan evaluasi jabatan. Melalui pendekatan ini, aspek tingkat kesulitan pekerjaan, tanggung jawab, beban tugas, dan risiko akan menjadi pertimbangan utama. Dengan sistem ini, ASN yang menduduki jabatan dengan tingkat grading yang sama akan menerima gaji pokok dalam jumlah yang setara.
2. Tunjangan Kinerja (Tukin)
Besar tukin akan ditentukan berdasarkan kinerja individu dan hasil kerja instansi. Sistem ini mendukung prinsip meritokrasi, di mana ASN yang menunjukkan kinerja lebih baik akan memperoleh tunjangan yang lebih besar.
Dengan demikian, sistem ini memberikan insentif bagi kerja keras dan kontribusi nyata. Selain itu, juga terdapat tunjangan kemahalan yang disesuaikan dengan biaya hidup di wilayah tempat ASN bekerja, agar penghasilan tetap seimbang dengan kondisi ekonomi daerah.
Manfaat Sistem Gaji Tunggal untuk ASN
Penerapan skema single salary diharapkan membawa dampak positif yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan ASN. Melalui sistem ini, pegawai akan memperoleh penghasilan yang lebih konsisten dan transparan, tanpa bergantung pada tunjangan yang sifatnya fluktuatif.
Selain itu, sistem ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan pendapatan antarpegawai dari instansi berbeda. Apabila sebelumnya pegawai dengan jabatan serupa bisa menerima gaji berbeda karena perbedaan tunjangan, maka dalam skema ini seluruh ASN akan memperoleh penghasilan yang lebih seimbang, disesuaikan dengan tanggung jawab serta masa kerja masing-masing.
Dengan struktur gaji yang lebih jelas, pegawai dapat mengelola keuangan pribadi secara lebih terarah, tanpa khawatir terhadap perubahan komponen tunjangan. Karena itu, skema single salary menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ASN secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Apa itu gaji tunggal ASN adalah sistem penggajian baru yang menyatukan berbagai komponen penghasilan aparatur sipil negara, seperti tunjangan keluarga dan tunjangan beras ke dalam gaji pokok. Dalam skema ini, ASN akan menerima satu jenis penghasilan utama yang lebih sederhana dan transparan, meskipun tunjangan jabatan dan tunjangan fungsional tetap diberikan secara terpisah.

