Jusuf Kalla Minta Pemerintah Dengarkan Keluhan: Jangan Biarkan Kerusuhan Meluas

Ira Guslina Sufa
31 Agustus 2025, 07:30
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjawab pertanyaan saat sesi wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis (17/10/2019). Jusuf Kalla mengatakan akan menghabiskan waktu dengan keluarga serta aktif berkegiatan sosial usai purnatugas sebagai wakil presiden.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjawab pertanyaan saat sesi wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis (17/10/2019). Jusuf Kalla mengatakan akan menghabiskan waktu dengan keluarga serta aktif berkegiatan sosial usai purnatugas sebagai wakil presiden.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla meminta seluruh pihak bisa menahan diri agar keamanan dan ketertiban tetap terkendali. Menurut Jusuf Kalla jika kerusuhan terus meluas bisa berdampak langsung pada kehidupan masyarakat Indonesia. 

"Jika kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Ini bisa berakibat panjang," ujar JK dalam pernyataan resmi yang dikutip Minggu (31/8). 

Ia mengatakan terganggunya situasi keamanan akan menimbulkan masalah yang makin panjang. Pendapatan masyarakat akan terhenti dan mengganggu stabilitas nasional dalam berbagai sektor. 

Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada pejabat serta wakil rakyat untuk menahan diri dan menyaring betul-betul setiap ucapan dan tindakan. "Ini menjadi pelajaran yang besar. Para pejabat, anggota DPR untuk menahan diri. Jangan asal bicara yang bisa menghina dan menyakiti hati masyarakat," ujar tokoh perdamaian ini. 

Selain itu Jusuf Kalla juga mengingatkan pemerintah untuk secara bersama-sama menjaga kondisi tetap kondusif. Ia khawatir, apabila terjadi terus menerus akan berpengaruh pada kehidupan semua pihak. 

"Kita harapkan pemerintah dapat mengambil kebijakan yang baik bagi masyarakat. Harus mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat serta menjaga masyarakat," ujar JK lagi. 

Kerusuhan di sejumlah kota di Indonesia meluas dalam dua hari terakhir setelah meninggalnya seorang pengemudi ojek online Affan Kurniawan pada Kamis (28/8) malam akibat arogansi kepolisian. Affan meninggal setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis (rantis) milik kepolisian yang membubarkan massa aksi. 

Kematian Affan menyulut kekecewaan masyarakat dan membuat kemarahan meluas. Terakhir massa menjarah rumah beberapa tokoh di antaranya rumah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Sahroni, Politus Partai Amanat Nasional Eko Patrio, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kerusuhan juga meluas ke beberapa kota seperti Surabaya, Makassar dan Lombok. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...